Banjir Pasuruan, Bpbd Dirikan Dapur Biasa
PASURUAN, – Pasca hujan yang mengguyur tempat barat Kabupaten Pasuruan, semenjak Sabtu (31/10/2020) sore, meluapnya anak sungai, avur dan drainase, di Kecamatan Gempol dan Sungai Wrati, Kecamatan Beji. Hingga dikala ini, ketinggian air desa-desa di dua keecamatan ini mencapai 20 sentimeter.
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bareng Dinas Sosial, Pemerintah Desa sampai PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Pasuruan mulai membangun dapur biasa untuk para korban terdampak banjir di Kecamatan Gempol dan Beji.
Dapur umum tersebut sudah dibangun sejak Senin (2/11/2020) pagi.
Ribuan nasi kemasan plus air minum telah dibagikan ke tempat tinggal-rumah warga di Gempol dan Beji. Namun dari beberapa desa yang terkena efek banjir ini, terjadi di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji. Akibatnya, warga tak bisa beraktivitas mirip biasanya, karena desa ini, langganan banjir saat demam isu hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, total terdapat 6119 rumah di Gempol dan Beji yang terendam banjir semenjak Minggu (1/11/2020) kemudian. Dari jumlah itu, sebanyak 2.450 rumah di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, masih terendam banjir balasan lupana Sungai Wrati.
Sedangkan banjir paling parah terjadi di Desa Gempol, Kecamatan Gempol, dimana ketinggian air meraih hingga 120 centimeter. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam banjir kali ini.”Meski tak ada korban jiwa ketika banjir di Gempol dan Beji, namun bencana banjir kali ini mesti kita waspadai,” ujar Tectona, Selasa (3/11/2020).
Tectona menjelaskan, derma nasi kemasan dan air minum yakni kebutuhan pokok yang sungguh diharapkan oleh warga terdampak. Sedangkan untuk obat-obatan juga telah disiapkan di balai desa terdekat, sehingga bila ada yang membutuhkan, bisa diminta pribadi.”Kalau nasi kemasan yang paling utama,” pungkasnya.