Bar Kemping Jember, Kawasan Santai Nongkrong Terbuka
JEMBER, – Di tengah pandemi Covid-19, penerapan protokol kesehatan (prokes) saat di daerah publik wajib dilakukan. Pertemuan, kumpul keluarga, atau sekedar nongkrong di kafe, prokes untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 mesti betul-betul dipraktekkan.
Bagi pemilik perjuangan bar atau rumah makan, diharuskan putar otak biar lokasi bisnisnya benar-benar terjaga dari daerah penyebaran virus asal Tiongkok itu.
Sebuah tempat perbelanjaan Dira Balung, yang berada di Desa Balung, kecamatan setempat. Memiliki lokasi kafe yang mengusung desain serasa situasi kemping.
Karena lokasinya yang berada di kawasan terbuka dengan suasana alam banget.
Lokasi berjulukan Kafe Kemping itu, serasa cocok dan pas di periode ingin bermalas-malasan dikala juga harus taat dengan prokes Covid-19.
Pasalnya, dengan lokasi yang terbuka, ada sekat antar satu meja atau lokasi lesehan hadirin dengan yang yang lain.
“Kafe kami ini buka pada lebaran hari kedua kemarin. Karena kami sadar akan penerapan prokes, konsepnya taman dengan nuansa kemping. Ya alasannya corona ini, jadi harus pinter buat konsep,” kata pengelola Kafe Kamping Muhammad Yusron saat dikonfirmasi di lokasi Kafe Kemping, Minggu (27/6/2021).
Yusron mengatakan, konsep Kafe Kemping yang dikelolanya itu diyakini belum ada di Jember.
“Konsepnya itu kayak kemping. Biasanya kan di pinggir pantai. Nah tetapi di daerah kami ini, dikemas kafe biar mempesona dan lokasinya terbuka. Memang dipilih konsep alam, tema kemping, dan memang lokasinya terbuka alasannya adalah supaya suasananya terasa. Santai dan aman,” ungkapnya.
Untuk menu makanan yang disediakan di Kafe Kemping, lanjut Yusron, diadaptasi dengan konsepnya.
“Untuk kuliner khusus yang paling banyak dan favorit yaitu barbeque, ya memastikan suasana kampingnya itu. Ada juga jagung bakar khas situasi kemping,” sebutnya.
“Untuk harganya menyesuaikan, juga ramah kantong. mengenang lokasi (kafetaria kemping) di desa. Rp 100 ribu makan bakaran barbeque itu, untuk empat orang lengkap dengan es teh. Menu yang lain harga juga menyesuaikan,” sambungnya.
Sebagai kemudahan pemanis, lanjutnya, pengurus Kafe Kemping juga menawarkan layar lebar di kawasan terbuka. Berukuran 3 x 3 meter, yang dipakai untuk nonton bersamafilm.
“Kami tidak cuma musik, tetapi juga mampu nonton film di lokasi terbuka. Biasanya dipakai keluarga, nonton film kartun atau nobar seru-usul. Filmnya sesuai cita-cita hadirin. Karena lokasi kami family care banget,” katanya.
Pemilihan waktu operasional Kafe Kemping juga dipilih sore hari, sebab menimbang-nimbang suasana bar tersebut.
“Iya namanya kemping, kan inginnya bersantai, acuh taacuh, dan situasi kehangatan keluarga itu terasa. Jadi buka nya sore. Kalau siang kan panas,” ucapnya.
Mengingat masih ditengah pandemi Covid-19 penerapan prokes juga dilakukan. Pengunjung dibatasi, bangku atau tempat lesehan tidak rapat dan dikelola biar tenteram.
Setiap memasuki lokasi kafe, pengunjung pun harus menerapkan prokes covid-19.
“Karena kita ada pengawasan dari Satgas Covid-19 PPKM Mikro di Kecamatan Balung. Untuk senantiasa dikroscek. Dan memang harus patuh,” katanya.
“Buka dari pukul 15.00 WIB, tetap harus taat prokes. Pukul 22.00 WIB, kami sudah close (tutup). Kami juga tidak ingin usaha ini tutup alasannya adalah jadi kluster baru,” imbuhnya.