-->

Klaster Perkantoran Kembali Muncul, Seorang Kepala Dinas Di Situbondo Positif Covid-19

SITUBONDO, -Kasus Covid-19 terus berkembangdi Situbondo. Bahkan, kembali timbul klaster perkantoran. Itu menyusul sejumlah pegawai di lingkungan Pemkab Situbondo nyata Covid-19.


Bahkan satu di antaranya, yakni seorang kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Situbondo.


Sebagai tindak lanjutnya, beberapa pejabat di rapid tes antigen. Termasuk juga Sekda Situbondo, Syaifullah dan beberapa pejabat eselon II. Mereka ikut dirapid test antigen.


Syaifullah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo menunjukan, mulanya Kepala DPMD yang terkonfirmasi positif. Namun, sehabis dirapid 17 orang. Hasil rapid dua di antaranya dinyatakan konkret. Salah satunya, asisten 3 Pemkab Situbondo.


“Kalau Kepala DPMD mulai Senin kemarin sudah tidak masuk, dan sekarang isolasi berdikari,” kata Syaifullah, Selasa (22/6/2021).


Menurutnya, dengan munculnya klaster perkantoran ini, pemerintah akan menerapkan work from home (WFH). Mereka yang positif atau merasa kurang sehat diarahkan melakukan pekerjaan dari rumah.


“Kita mesti lebih hati-hati lagi dengan kemunculan klaster perkantoran ini,” ujarnya.


Syaifullah juga memastikan, semua ASN dan petugas pramusaji publik ketika ini sudah divaksin. Tidak terkecuali mereka yang dikala ini dinyatakan konkret. “Semuanya telah mendapatkan vaksin kedua, tetapi bagaimana lagi sebab virus ini tidak mampu ditebak. Ternyata masih bisa terpapar juga,” jelasnya.


Meski begitu, bukan bermakna vaksin tidak memiliki kegunaan. Justru, penyuntikan vaksin yang telah dilaksanakan memberikan manfaat cukup besar. Sebab, mereka yang sudah menerima vaksin dan kini terpapar Covid-19, daya tahan tubuhnya lebih baik. “Rata-rata para ASN yang terkonfirmasi kasatmata Covid-19 tanpa tanda-tanda,” kata Syaifullah.


Lebih jauh Syaifullah mengatakan, sesuai data satgas, tidak ada pegawai atau ASN meninggal dunia setelah terpapar Covid-19, dewasa ini. Beda halnya dengan sebelum vaksinasi.


”Sudah punya daya tahan badan yang elok. Karena itu, pemerintah akan mempercepat vaksinasi,” pungkasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel