Beda Pertimbangan Tanggal Maulid Nabi Muhammad
SURABAYA, – Pelacakan sejarah itu tidak mudah dan nyaris senantiasa menghasilkan usulan yang tidak seragam. Bahkan tentang yang telah membudaya pun, saat ditelisik lebih jauh, sungguh mungkin di sana ditemukan beragam pandangan dan tentu saja argumentasi yang menguatkannya.
Demikian juga dengan tanggal kelahiran Rasulullah Muhammad putra Abdullah. Tanggal lahir yang diyakini jatuh pada 12 Rabiulawal dan telah berkelindan dengan budaya perayaannya, ternyata tak lepas dari perbedaan para pengkaji sejarah.
Di laman NU Online, Muchlishon memaparkan perihal perbedaan usulan soal tanggal lahir Rasulullah Muhammad SAW. Dia menyatakan ada beberapa riwayat dan pertimbangan perihal kapan Nabi Muhammad SAW. dilahirkan.
Riwayat yang paling masyhur, katanya, menyebutkan jika Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada Tahun Gajah. Yakni tahun dikala Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Ka’bah. Namun, kapan persisnya Nabi Muhammad lahir masih menjadi perbedaan.
Selanjutnya Muchlishon memaparkan, di kalangan umat Islam, riwayat yang paling terkenal menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiulawal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi.
Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas: “Rasulullah dilahirkan di Hari Senin, tanggal 12 di malam yang hening pada bulan Rabiulawal, Tahun Gajah.”
Di dalam kitabnya al-Mukhtashar al-Kabir fi Sirah al-Rasul (1993), Imam Izuddin bin Badruddin al-Kinani menyatakan bahwa pertimbangan ini ialah asli. Pendapat itu juga dikuatkan dengan riwayat Qays bin Makhramah, meski tidak disebutkan secara detil berapa tanggalnya.
Dalam suatu hadits riwayat Imam Tirmidzi, Qays bin Makhramah mengatakan bila dirinya dan Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada tahun yang sama, adalah Tahun Gajah.
Sementara sejarawan al-Mas’udi, sebagaimana dikutip dari buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih (M Quraish Shihab, 2018), berpendapat jika Nabi Muhammad SAW. lahir pada 8 Rabiulawal, atau empat hari lebih permulaan dari usulan yang populer selama ini. Al-Mas’udi mencocokkan tanggal itu dengan kedatangan pasukan bergajah Raja Abrahah.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW. lahir 50 hari sehabis pasukan bergajah datang. Sementara, masih berdasarkan Al-Mas’udi, kedatangan pasukan bergajah terjadi pada hari Senin, 13 Muharram dan mendekati tanggal 17 Muharram. Dari situ, Al-Mas’udi menyimpulkan bahwa tanggal lahir Nabi Muhammad saw. itu 8 Rabiulawal, bukan tanggal 12.
Pakar ilmu falak asal Mesir, Mahmud al-Falaki al-Mashry, mempunyai pendapat yang berbeda. Mahmud menyebut jikalau tanggal kelahiran Nabi Muhammad saw. yakni 9 Rabiulawal tahun 571 Masehi atau hari ke-55 sesudah tentara gajah Raja Abrahah mengalami kekalahan.
Di samping ketiga pendapat di atas, ada beberapa usulan yang menyebutkan jikalau Nabi Muhammad SAW. lahir pada bulan Rajab, Ramadhan, atau Muharram.
Dalam sebuah riwayat, ‘Uqbah bin Mukarram mengekukakan bahwa hari lahir Nabi Muhammad SAW. ialah hari Senin tanggal 12 Ramadhan. Akan tetapi, riwayat ini dinilai selaku hadits saqith (hadits gugur) sehingga tidak bisa dijadikan sebagai fatwa.
Begitupun usulan yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan jauh sebelum Raja Abrahah menyerang Ka’bah, atau sekitar 15 tahun sebelum Tahun Gajah juga sungguh lemah. Bahkan, Imam al-Dzahabi dengan keras menilai kalau riwayat itu –Nabi Muhammad saw. lahir 15 tahun sebelum Tahun Gajah- sebagai suatu kebohongan.
Itulah beberapa perbedaan pendapat terkait dengan tanggal lahir Nabi Muhammad SAW. Perbedaan itu bukan hanya pada tanggalnya, namun juga tahun. Bahkan antara satu pendapat dengan satu pertimbangan lainnya bedanya sampai sepuluh tahun lebih. Namun yang niscaya, lebih banyak didominasi umat Islam di seluruh dunia memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. pada 12 Rabiulawal.