-->

Bimbel Ganesha Operation Tulungagung Diperingatkan Satgas Covid-19

TULUNGAGUNG, – Satgas Penenganan Covid-19 Tulungagung meminta Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Ganesha Operation cabang lokal tutup sementara.


Kabid Penegakan Perda dan Perbup Satpol PP Tulungagung Artista Nindya Putra menyampaikan, jikalau langkah-langkah yang dikerjakan tersebut sesuai SE Bupati mengenai batas-batas pelaksanaan KBM di kurun pandemi Covid-19.


“Kita mengacu pada SE Bupati, tentang batas-batas-batas-batas yang harus dijalankan selama kala pandemi Covid-19 ini yaitu beberapa waktu acara pembelajaran tatap wajah tidak diperkenankan,” terang, Jumat (22/1/2021).


Bagi pihak Ganesha Operation, tim campuran meminta untuk mulai menghapus KBM tatap paras .


“Makara mulai hari ini sampai tenggat waktu yang belum diputuskan pelaksanaan KBM secara langsung tidak boleh dijalankan, bukan cuma Bimbel, kemarin kita juga menghentikan KBM di salah satu SMK,” paparnya.


Sementara itu, Kepala Cabang Ganesha Operation Tulungagung Sri Setyowati mengeluh atas penutupan tersebut, pasalnya sebagai forum bisnis terdapat 56 karyawan yang harus digaji.


“Kita selama ini, atau GO manapun tidak ada yang hingga memecat karyawan karena pandemi Covid-19, coba mana gak pernah ada kan,” paparnya, Jumat (22/1/2021).


Lanjut Sri, pihaknya pun menyatakan bila telah menerapkan prokes yang ketat, bahkan satu kelas hanya di isi 5 sampai 6 anak saja.


“Jarak antar anak saja jauh, penggunaan masker, dilarang pinjam buku dan HP. Bahkan dengan guru pun juga tidak ada kontak fisik, jadi ini sangat kondusif,” terangnya.


Selain itu, dia juga memastikan selama GO melakukan KBM tatap muka sejak Juni 2020 kemudian, juga tidak pernah ada siswa maupun tenaga pengajar yang terpapar Covid-19.


“Sekarang kita lihat, di barber, swayalan, dan cafe mereka melaksanakan kontak pribadi. Sedangkan kita kan tidak, mungkin daerah berguru sekolah dan GO yaitu tempat yang paling aman,” tegasnya.


Meski demikian pihaknya akan mematuhi hukum Pemkab, alasannya adalah tidak berniat untuk menantang kebijakan.


“Kalau tidak siapa yang berani melawan pemerintah,” paparnya.


Guna meyiasati penutupan sementara KBM tatap tampang, maka pihaknya pun merencanakan akan mengarahkan aktivitas pembelajaran ke tata cara daring.


“Senin nanti kita dipanggil di Satpol PP, harapannya tetap mampu melakanakan operasional, walaupun dengan syarat,” pungkasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel