-->

Cari Pakis, Kakek Di Jember Didapatkan Tewas

JEMBER, – Sadin (73) warga Rampaksari, Dusun Krajan, Desa Tugusari, Kecamatan Bangsalsari, didapatkan meninggal dengan posisi tertelungkup di tengah Perkebunan Kalirejo, desa setempat. Yang ketika itu, dimengerti korban sedang mencari Sayur Pakis di sekeliling kawasan perkebunan.


Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bangsalsari AKP I Putu Adi Kusuma membenarkan info tersebut.


“Korban meninggalnya dianggap masuk akal. Karena tidak didapatkan tanda kekerasan apapun, dan berita dari pihak keluarga korban sebelumnya mengeluh sakit, namun telah disuntik,” kata Adi ketika dikonfirmasi lewat ponselnya, Sabtu (13/2/2021) sore.


Adi menerangkan, korban pertama kali ditemukan meninggal oleh warga, dan dilaporkan ke Mapolsek sekira pukul 12.00 WIB.


“Laporan kami terima sekitar jam 12 siang, yang mengenali korban sudah meninggal dalam kondisi tertelungkup,” ucapnya.


Selanjutnya anggota Mapolsek Bangsalsari melaksanakan kroscek ke lokasi peristiwa. “Memang benar posisi korban sudah meninggal dengan posisi tertelungkup,” ungkapnya.


Adi menjelaskan, dari isu yang dihimpun di lokasi insiden. korban pamit pergi ke perkebunan untuk mencari daun pakis untuk diolah olehnya.


“Namun takdir berkata lain, korban ditemukan telah meninggal,” sambungnya.


Terkait upaya pemeriksaan terhadap fisik korban, kata Adi, sudah dilaksanakan visum luar di Puskesmas Bangsalsari.


“Namun pihak keluarga menolak adanya autopsi. Sehingga korban pribadi dibawa pulang, untuk segera dimakamkan,” tuturnya.


Pantauan di lokasi kejadian, proses evakuasi korban terpaksa memakai mobil kolam terbuka polisi. Pasalnya mobil ambulans yang mau membawa mayat korban ke rumah duka tidak kunjung datang walaupun telah dinantikan kurang lebih 1 jam.


“Daripada terlalu lama menunggu, terpaksa dibawa pakai kendaraan beroda empat polisi. Anaknya mau dan mengizinkan,” kata Kepala Dusun Perkebunan Tugusari Hariyanto saat dikonfirmasi terpisah.


Hariyanto menyampaikan, korban erat dikenal dengan nama Pak Hamid. “Karena kalau di desa biasanya panggilan nama itu berdasarkan nama anak pertama,” ucapnya.



Sementara itu berdasarkan anak perempuan korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, korban memiliki riwayat penyakit yang sudah lama dideritanya.


“Bapak saya punya riwayat penyakit darah tinggi. Meninggal mungkin karena sakitnya itu, ini nunggu (kendaraan beroda empat) ambulans tidak tiba-datang. Biar sudah naik mobil polisi biar secepatnya hingga rumah terus dimakamkan, kasihan bapak aku lama-usang nunggu,” ungkapnya dengan raut tampang murung.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel