Covid-19 Melambung Di Jember, Daerah Tidur Perawatan Capai 70 Persen, Bupati Imbau Terapkan 6M
JEMBER, – Lonjakan pasien Covid-19 di Kabupaten Jember yang cukup tinggi, menjadikan occupancy daerah tidur meraih 70 persen.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus asal Negara Cina itu, Bupati Jember Hendy Siswanto juga ingatkan penerapan 6M.
Yakni, menggunakan masker dengan benar, menjaga kebersihan tangan, mempertahankan jarak, meminimalisir mobilitas, menjaga contoh makan sehat dan istirahat cuku, dan menjauhi kerumunan.
Upaya Bupati Hendy merespon masalah lonjakan perkara Penyebaran Covid-19 juga dikerjakan dengan langsung menggelar rapat kerjasama bareng sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang juga dihadiri anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Terkait penanganan Covid-19 di Jember, isu modern bed occupancy rate (BOR) meraih 70 persen. Sehingga langkah antisipatif kami, untuk secepatnya mencarikan daerah tidur cadangan guna merawat pasien baru Covid-19,” kata Hendy dikonfirmasi usai rapat koordinasi, Jumat (25/6/2021).
Selain upaya menyiapkan daerah tidur cadangan, lanjut Hendy, pihaknya juga melaksanakan koordinasi secara masif dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember dan dengan 3 rumah sakit di bawah Pemkab Jember.
“Sehingga dari rapat ini, ada langkah strategis yang kita lakukan, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini. Termasuk PPKM tingkat mikro juga akan terus berusaha melakukan langkah-langkah strategis. Terus menghimbau penduduk untuk menerapkan 6M tidak 5M lagi,” jelasnya.
Dari gosip yang dihimpu wartawan, lonjakan pasien Covid-19 cukup siginifikan di Kabupaten Jember. Semula di banyak kecamatan berada di wilayah Zona Kuning, bahkan ada yang Hijau.
Namun sekarang, mengalami perubahan menjadi warna Oranye, yang memiliki arti masuk kawasan Resiko Sedang, mendominasi kabupaten di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur.
Bupati Jember Hendy Siswanto juga menekankan pentingnya pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, Treatment) selaku langkah untuk menghalangi penyebaran Covid-19 di Jember ini.
Terpisah, Plt. Kepala Dinkes Jember Wiwik Supartiwi saat dihubungi melalui ponselnya belum mampu dikonfirmasi. Pihaknya berargumentasi masih melakukan rapat lewat daring. “Maaf masih rapat dengan bupati, nanti akan saya hubungi lagi,” ungkapnya.