Dampak Ppkm, Operasional Pasar Di Surabaya Dibatasi, Pedagang Mengeluh Omzet Anjlok
SURABAYA, – Penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang dilaksanakan di 17 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, tergolong Surabaya, dikeluhkan pedagang pasar tradisional di Surabaya.
Sejak diberlakukan perpanjangan PPKM tahap kedua sejak 26 Januari – 8 Februari 2021. Justru memperbesar berat beban pedagang di pasar tradisional.
Ikhsan, salah satu penjualpisang di pasar Simo Surabaya menyampaikan, bahwa semenjak diterapkan PPKM sepi pembeli. Apalagi PD Pasar Surya menghalangi jam operasional pasar.
“Sepi pembeli sekarang mas sejak penerapan PPKM, terlebih jam operasional pasar juga dikurangi,” ucap Ikhsan.
Dengan kondisi ini, omzet juga mengalami penurunan drastis. Selain itu, kalau pasar tidak tutup sesuai hukum jam 22.00 wib. Pedagang takut di razia oleh petugas.
“Kami bila tidak tutup kawatir di razia sama petugas mas, kan kini petugas ini keliling terus melakukan razia selama PPKM,” jelasnya.
Sementara itu, Pengurus PD Pasar Surya Kota Surabaya, yang enggan disebut namanya itu mengungkapkan, bahwa dengan adanya penerapan PPKM. Banyak pedagang yang mengeluh alasannya adalah pasar sepi, sebab jam operasional pasar juga dibatasi, yang semula buka 24 jam, dikala ini pasar dibuka mulai pukul 04.00 sampai pukul 22.00 wib.
“Pedagang ini banyak yang mengeluh, dengan penerapan PPKM, jam operasional pasar di batasi sesuai aturan dari pemerintah,” ucap petugas PD Pasar Surya.
Sementara itu terkait dengan Protokol Kesehatan (Prokes) di pasar Simo. Pihak PD Pasar Surya selalu mensosialisasikan semoga pedagang dan pembeli tertib dan patuhi Prokes. Di pintu masuk pasar diberi daerah cuci tangan, hand sanitizer serta diminta untuk gunakan masker.
“Pedagang dan pembeli ini tertib mas, dan kami juga siapkan daerah cuci tangan dan hand sanitizer di pintu masuk pasar. Selain itu senantiasa disosialisasikan supaya penduduk tetap menggunakan masker,” tutupnya.