-->

Demo Banjir Bengawan Jero Lamongan Diwarnai Berkelahi Pukul Antar-Pengunjuk Rasa

LAMONGAN, -Demo warga desa yang terdampak banjir akibat luapan air sungai Bengawan Jero anak sungai Bengawan Solo di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, diwarnai keributan, Kamis (14/1/2021).


Terjadi saling pukul antar-perwakilan 5 desa yaitu, Kemlagi Lor, Kemlagi Gede, Putat Kumpul, Kepundi Bener, dan Pomahan Janggan lantaran satu dari lima kades yang hadir diprotes warga penerima aksi dari desa lain.


“Saat audiensi, salah satu akseptor aksi memprotes Kades Kemlagigede yang ikut menyampaikan aspirasi, karena dianggap tak punya kewenangan menjawab pertanyaan,” kata Yusuf, warga Turi dikala berada di lokasi demo, Kamis (14/1/2020).


Protes warga akseptor agresi desa lain ke Kepala Desa Kemlagigede, menciptakan warganya yang juga ikut berdemo tidak terima. “Peserta agresi yang berasal dari Desa Kemlagigede tidak terima, karena kadesnya dibentak menyikapi dengan saling umpat,” terperinci Yusuf.


Sehingga, lanjut Yusuf, bentrok sesama pendemo tidak mampu dihindarkan. “Beruntung pegawanegeri kepolisian yang berjaga serta pendemo lain bisa melerai, walaupun sempat terjadi aksi saling jotos antar pendemo.” Ungkapnya.


Nur Sali, penerima agresi dari desa Kemlagi Gede menyampaikan, agresi Urun Rembug Banjir Kecamatan Turi, banjir ini yaitu problem klasik yang setiap tahun di alami warga Turi khususnya sekitar bantaran Bengawan Jero.


“Kami meminta normalisasi bengawan yang jarang sekali di kerjakan pemerintah kawasan dan tidak ada Pembersihan enceng gondok yang berkembang subur setiap demam isu hujan.” Kata Nur Sali.


Untuk jalan darat, lanjut Nur Sali, biar bisa dilalui, alasannya adalah ketika ini jalan tergenang air dan membuat kendaraan motor menjadi mogok.


“Hingga ketika ini belum juga adanya rencana peninggian jalan poros Kecamatan maupun poros desa,” imbuh warga terdampak banjir.


Selain itu, juga mengoptimalkan pompa pembuangan air dan pengerjaan pos pantau pengendalian Bengawan Jero, agar senantiasa siaga persiapan banjir secara dini.


“Warga berharap terhadap Pemda Lamongan biar adanya pengontrolan pompa pembuangan air secara rutin dan bagi masyarakat desa korban banjir bengawan Jero sudah menjadi raport merah bagi pemerintahan Lamongan,” pungkas Nur Sali.


Usai menyampaikan warga memberikan aspirasi, pejabat Kecamatan Turi prospektif akan menyanggupi permintaan akseptor aksi. Pendemo pun akibatnya membubarkan diri kembali ke tempat tinggal masing-masing yang ketika ini terendam banjir.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel