-->

Demo Bela Kiai Di Jember, Desak Usul Maaf Terbuka

JEMBER, – Ribuan massa santri se-Kabupaten Jember yang tergabung dalam aksi #savekiaimuqiet mendesak Bupati Jember dan sejumlah pejabat untuk meminta maaf terhadap masyarakat secara terbuka.


Terkait aksi itu, Wabup Jember Abdul Muqiet Arif sempat menemui massa aksi dan menghimbau ribuan santri itu untuk membubarkan diri.


Terkait aksi unjuk rasa (unras) yang dikerjakan, Kiai Muqiet panggilan akrab Wabup Jember itu. Juga menanyakan terhadap massa aksi apakah ada yang menunggangi terkait terlaksananya agresi itu.


“Dari massa ini aku ingin memberikan. Agar agresi ini tidak terjadi, beberapa korlap aksi aku telpon tadi malam. Tapi tidak ada yang mengangkat (ponselnya). Saya mengajukan pertanyaan, apakah penjenengan semua ada yang menyuruh atau ada yang menunggangi,” kata Kiai Muqiet ketika dihadapan para massa agresi, Selasa (22/12/2020).


Namun kemudian dijawab oleh ribuan masaa itu dengan berbarengan. “Tidak ada pak kiai. Tidak….” teriak massa aksi itu.


Mendengar jawaban ribuan massa itu, Kiai Muqiet kemudian meminta demonstran untuk membubarkan diri. Karena saat ini, katanya, sedang situasi Pandemi Covid-19. Sehingga dihimbau untuk mempertahankan kesehatan dan menghindari kerumunan.


Termasuk untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, juga senantiasa melaksanakan 3M.


“Setelah ini pulang, eksklusif mandi dan ganti baju, alasannya adalah masih periode pandemi. Mohon jangan ada yang berdemo lagi,” pinta Muqit.


“Ingat untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Saya prihatin melihat kerumunan ini. Kalau penjenengan menilai saya kerabat. Sebagai permintaan saya, tolong jaga kesehatan ya! Tetap terapkan protokol kesehatan. Jember masih zona merah,” ucap Kiai Muqiet.


Terpisah dikala dikonfirmasi, Korlap Aksi Jumadi Made menyampaikan, adanya aksi dari ribuan masyarakat Jember ini, yang mayoritas santri se Kabupaten Jember.


Kata Jumadi, selaku balasan atas rasa sakit hati para santri yang mengenali jikalau Wabup Jember diintimidasi oleh Bupati Jember Faida, sejumlah pejabat Pemkan Jember, dan Kasi Datun Kejari Jember Agus Taufikurrahman.


“Kita selaku santri, tidak terima kalau kemudian kiai kita itu dihina bahkan diintimidasi oleh anak buahnya (Bupati) Faida itu,” kata Jumadi ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan.


Sehingga ribuan massa itu, kata Jumadi, mengkhendaki agar bupati dan pejabat yang lain itu meminta maaf secara terbuka pribadi terhadap Kiai Muqiet.


“Jadi Faida dan kroni-kroninya harus minta maaf secara terbuka dan pribadi. Kemudian jangan sampai kejadian yang serupa terulang kembali,” tegasnya.


Kemudian mengakui secara terbuka, jikalau tindakan dan keputusan yang dikerjakan Kiai Muqiet ketika menjabat Plt. Bupati Jember, yaitu benar.


“Karena itupun terang dimengerti, jikalau melakukan mutasi jabatan kembali ke SOTK 2016 itu yaitu instruksi langsung sesuai surat dari Mendagri. Bahkan kami tegas menginginkan, supaya 4 orang ASN itu tidak diberi job (pekerjaan, red),” sambungnya.


Karena menurutnya, pejabat ASN yang dimaksud, terperinci-terperinci diketahui oleh mereka melaksanakan intimidasi kepada Wabup Jember. Yang notabene adalah pimpinannya secara birokrasi di Pemkab Jember.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel