-->

Dibuka Ning Ita, Ekspo Perupa Jatim Swarna Warni Sunrise 2021 Di Mojokerto Sita Perhatian Publik

MOJOKERTO, – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membuka bursa dan festival lukisan perupa Jawa Timur bertajuk ‘Swarna Warni Sunrise 2021’ di All Fresco, segi barat pintu masuk Sunrise Mall, jalan Benteng Pancasila, Jumat (26/3/2021).


Pembukaan ekspo ini ditandai dengan menggoreskan cat lukis tujuh garis di kanvas kosong yang disiapkan panitia.


Tujuh garis goresan orang nomor wahid di Kota Mojokerto itu akan diteruskan oleh 26 pelukis dari tujuh tempat di Jawa Timur yang terlibat dalam bazar yang hendak berlangsung selama seminggu itu sampai menjadi suatu lukisan.


“Semangat kebersamaan dalam berkebudayaan mirip halnya bursa dan ekspo lukisan yang melibatkan 26 pelukis Jawa Timur ini yaitu modal yang luar biasa serta banyak menginspirasi,” kata Ning Ita sapaan dekat Wali Kota Mojokerto.


Pameran lukisan, disebut Ning Ita, sapaan karib Wali Kota Ika Puspitasari, senantiasa mempesona perhatian, alasannya menyajikan banyak sekali bahasa ekspersi dari para perupa yang mengandung nilai-nilai artistik dan estetika.


“Event ini aku kehendaki mampu memberikan pengertian yang lebih luas pada nilai-nilai kebudayaan serta mampu menjinjing banyak faedah dan memajukan nama Mojokerto di bidang seni,” ungkapnya.


“Melalui bazar lukisan, diperlukan penduduk mampu melihat serta menganggap sebuah karya seni, dan menangkap pesan yang terkandung di dalam lukisan,” kata Ning Ita.


Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto yang mengusung tagline ‘Spirit of Mojopahit’ dalam visi pembangunan ini menyatakan akan terus memperlihatkan dorongan semoga para perupa lebih giat lagi berkarya dan menghasilkan karya yang mendunia.


“Banyak seniman lukis tanah air, utamanya Jawa Timur yang berbakat dan punya karya yang fantastis. Hal ini menjadi bab dari kebudayaan yang harus kita dukung. Ini bisa menjadi wadah bagi anak negeri untuk memamerkan karyanya,” katanya.


Usai potong tumpeng, Ning Ita keliling menyaksikan karya dan tema para perupa di masing-masing stand mereka.


Atraksi melukis yang dilaksanakan Sadikin Pard, pelukis penyandang tunadaksa atau tanpa tangan asal Malang menguras perhatian Ning Ita.


Sadikin melukis memakai kaki kirinya dengan cara mengapit kuas, mencelup cat lukis kemudian mulai mengibaskan kuas di atas kanvas. Sebuah lukisan impresionis dengan pemandangan jalan Benteng Pancasila pun dia ciptakan tidak lebih dari setengah jam.


Ketua Panitia Swarna Warni Sunrise 2021, Prayogi Waluyo mengatakan, bursa dan festival lukisan ini terbilang yang pertama kali yang digelar di pusat perbelanjaan terbesar di Kota Mojokerto.


“Kami penyelenggara ingin memberi edukasi kepada masyarakat bahwa mall bukan cuma tempat belanja namun juga bisa menjadi tempat edukasi seni dan budaya,” katanya.


“Seniman Jawa Timur itu punya kesempatanbesar, aku ingin menyatukan banyak orang melalui lukisan,” cetusnya.


Selain dipamerkan, lukisan yang dipajang tersebut juga bisa dibeli oleh pengunjung. Harganya juga bervariatif mulai ratusan ribu sampai jutaan rupiah.


“Harganya beda-beda tergantung pelukis dan nilai seni lukisannya,” imbuhnya.


Swarna Warni Sunrise 2021 juga menawarkan jasa gambar karikatur dengan harga yang ramah di kantong. Hanya dengan puluhan ribu rupiah, pengunjung bisa mendapatkan gambar karikatur wajahnya sendiri dari pelukis tangguh yang ada arena festival.


Prayogi yang juga jurnalis media online ini menyebut, “Swarna Warni Sunrise 2021” menjadi medium saling tukar asumsi, pertimbangan sekaligus daerah konferensi antara pelukis, kolektor dan masyarakat penyuka karya seni, terutama lukisan.


Dari 26 pelukis dengan karya-karya artistik dengan berbagai aliran lukisan, dari naturalisme, realisme, impresionisme hingga dadaisme, ada 10 pelukis Mojokerto, tiga diantara pelukis wanita.


Mereka, Mpu Harrys Poerwo Mojokerto, Denny Aryanto,Yudhis, Ali, Abdul Fatah,Suwarno, Ernowo Budi, Nadira Zahra, Anik Suhartatik dan Emmi Wid. 6 pelukis Malang, yaitu Sadikin Pard, Alex Sambodo, Agus Triawan,Yatiman, Imam Rossy dan Azam Bachtiar.


4 pelukis Jombang, Bang Sholeh, Joko Priono, Toby dan Ridho Hidayat. 2 pelukis Surabaya, Anggik Suyatno dan Triyoso Yusuf. 2 pelukis Sidoarjo, M. Nasrudin, dan Handoko Ndok. Lalu Shoez pelukis jember dan Tri Irianto pelukis Banyuwangi.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel