-->

Gagal Di Hobi Perkutut, Cak Hari Meraih Peruntungan Di Kegemaran Derkuku

Gagal di hobi perkutut, Cak hari meraih peruntungan di kegemaran derkuku – Penghobi burung anggungan mirip perkutut, puter dan derkuku makin moncer tamat – tamat ini. Terutama Jenis burung derkuku yang makin banyak ragam dan peminat dari berbagai kalangan. Banyak breeder yang berprestasi dan berbagi derkuku di tanah air.



Salah Satunya Hari Imawan Alias Cak Hari yang bekerja di vendor di lingkungan PT. Wijaya Karya Beton, Tbk. Pria 58 tahun kelahiran Jawa Timur yang sekarang berdomisili di Perum Griya Bukit Jaya M23 no.12 Gunung Putri, Bogor mempunyai kegemaran dan ternak burung Derkuku.


Rejeki tidak disangka-sangka itu bermula dari tahun 2015 sejak beternak perkutut yang tidak kunjung berhasil. Dari pengalaman tersebut Cak Hari banting setir beralih ke burung anggungan lainya ialah Derkuku. Mantap dengan mengusung nama Nyunggi Wakul dijadikan nama farm.


 Cak Hari meraih peruntungan di hobi derkuku


Ia mengungkapkan bahwa, Nyunggi Wakul ( Bahasa Jawa ) mempunyai filosofi berarti memanggul daerah nasi di atas kepala. Ini juga memiliki arti Nasi merupakan makanan pokok keluarga sebagai keperluan dasar berkeluarga, mesti mendapatkan daerah yg terhormat / terlindungi, terjaga. Dan daerah yg aman yakni diatas kepala. Mantaplah dengan Nama ” Nyunggi Wakul Bird Farm ” .



Modal yaitu masalah klasik di setiap orang berniaga ataupun membuka usaha. Tidak dengan Cak Hari, Dia masih mempergunakan sesuatu dari kegagalan ternak perkutut sebelumnya.


” Saya mengawali beternak menggunakan kandang perkutut yang telah ada berjumlah 3 kandang “, katanya.


Saat di wawancarai, Cak Hari menceritakan seiring waktu menambah jumlah kandang secara sedikit demi sedikit, modal permulaan bikin sangkar gres sebesar 10 juta, dan dikala ini jumlah sangkar Nyunggi Wakul Bird Farm sebanyak 16 kandang. Dari beberapa kandang miliknya, mempunyai materi kandang yang cukup di perhitungakan berikut materi kandangnya :



Nyunggi Wakul Bird Farm selalu memperhatikan penyeleksian pakan terbaik termasuk milet, beras merah, gabah bangkok, ketan hitam, pakan Pur SP 22 ( pur burung puyuh ) khusus untuk kandang ternak dll.


Dari hasil ternak di Nyunggi Wakul Bird Farm, Fakta di temui terbilang unik dalam hal penjualan burung derkuku. “Karena beternak derkuku ini dilandasi oleh kegemaran murni, dan bukan bisnis, maka cara menjualnya sungguh relatif. Khususnya untuk para pemula, kami menawarkan harga sesuai kesanggupan daya beli pembeli. Pernah memasarkan harga 100 ribu dan termahal ( khusus penghobi murni ) seharga 5 juta. Lebih dari harga tersebut belum pernah, alasannya secara mutu Nyunggi Wakul Bird Farm yaitu farm yg masih taraf berguru breeding”, tuturnya Rabu (17/06/2020).


Omzet dari Nyunggi Wakul Bird Farm relatif, tidak menjadi tolok ukur, alasannya adalah Cak Hari beralasan tidak memprioritaskan lahan ini selaku bisnis murni, namun sebab dilandasi hobi. Secara hasil keuangan ternaknya belum pernah di catat dalam pembukuan.


Konsumen atau penghobi burung di Nyunggi Wakul variatif, dari para penghobi murni derkuku, para pelomba derkuku, para peternak derkuku, maupun kalangan penghobi unggas rumahan, sebagian sekedar klangean bunyi – bunyian dirumah sambil menemani makan singkong dan minum kopi di beranda rumahnya.



Deretan burung andalan di sangkar yakni RMM 114 ( Raja basa ), SS 101 ( Suara Angin ), B2W 2477 ( Cempluk ) dan NW 139 ( Rondo Royal ). Burung tersebut mendiami antara Kandang 7, Kandang 11 dan Kandang 14 ( Kandang Favorit ). Tipe indukan yang di pelihara ialah Suara midle, dan bunyi besar dengan tipe suara ujung panjang. Dari seleksi indukan yang tepat Nyunggi Wakul Bird Farm berhasil menciptakan daya turun anakan dengan kualitas yang cukup anggun dan merata pada anak2nya.


Bicara prestasi Nyunggi Wakul Bird Farm cukup aktif dalam mengikuti berbagai kontes. Dari banyak sekali kontes mirip di Jogja, Solo dan Kota Jawa Timur bisa menjangkau penghargaan tidak terhitung. Sudah banyak tercatat di papan skor dan banyak piala yang di dapatkan dari banyak sekali lomba.



Lanjut saat di wawancarai ,


Apa Suka murung dikala menjalani ternak burung ?


Sukanya, kalau hasil ternak moncer dan mampu piala dalam kontes, ini selaku ukuran kepuasan selaku peternak, kedua; banyak berinteraksi dengan sesama penghobi aneka macam kalangan, yang memprioritaskan silahturahim diatas segalanya. Dukanya kalau menyaksikan kecurangan dalam event lomba, dan menomorduakan para pemula selaku lahan bisnis untuk pemasaran hasil ternaknya.


“Sebagai Ketua 3 bidang kejurian pada PPDSI DKI, berharap juri dalam setiap kontes berlaku jujur ketika menganggap burung yang dinilai, terlepas siapa pemiliknya, karena yang dinilai yakni suara seni burung derkuku, bukan pemiliknya atau cantik sangkarnya. Sebagai langsung dan peternak, berharap untuk para peternak tidak memasarkan mahal hasil ternaknya, terutama terhadap para pemula. Kenapa demikian ? Karena kian banyak para pemula yg mengikuti lomba, maka dibutuhkan lomba makin ramai. Dan bila lomba makin ramai, maka banyak yang diuntungkan, semisal ; peternak itu sendiri, penjualan pakan burung, baik yg bungkus maupun kiloan / eceran, pengrajin kandang, pengrajin ring / gelang burung, pengrajin kerodong, T-shirt dan usaha – usaha lainnya seputar kegemaran tersebut saling mengikuti, symbiosis mutualisme,” jelas Cak Hari.



” Saya rasa Ternak Derkuku tak kalah menariknya dengan beternak perkutut maupun Puter Pelung, sebab jenis burung tersebut sangat unik, mengapa unik ? Karena elok tidaknya bunyi burung manis hasil ternaknya tersebut tidak mutlak dihasilkan dari sepasang indukan yang anggun. Bisa jadi sebaliknya. Dan jika burung tersebut bersuara kurang atau tidak elok, maka tidak bisa dirubah kualitas suaranya, apapun caranya, alias sudah paten suaranya seperti itu. Tidak mirip burung ocean / kicauan, yang bisa dirubah suaranya lebih elok ( diisi suara burung – burung lain ) “, Papar Cak Hari tutup obrolan.


Untuk penghobi burung Derkuku dalam masa pendemi Covid 19 ini sangat besar lengan berkuasa, event – event kontes ditiadakan, dan terang sangat besar lengan berkuasa kepada hasil penjualan ternak. Untuk Konsumen atau pembeli di Nyunggi Wakul Bird Farm, terbanyak dari para sesama penghobi, teman – sahabat pelomba, kolega yang sebagian besar berdomisili diseputar Sejabotabekar. Sebagian kecil dari Jateng dan Jatim. Berikut alamat dan kontak yang bisa di hubungi buat sahabat dekoemania.



 


Nyunggi Wakul Bird Farm


Pemilik : Hari Imawan ( Cak Hari )


Ternak : Burung Derkuku/Terkukur Dan Puter Pelung


Alamat : Perum Griya Bukit Jaya M23 no.12 Gunung Putri, Bogor – Jawa Barat


Kontak : 081212551255


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel