-->

Ini Yang Dijalankan Bpbd Ngawi Untuk Tanggulangi Banjir Di Daerahnya

NGAWI, -Jelang puncak animo penghujan yang dipredikis dimulai Desember hingga Maret 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi sudah memetakan beberapa wilayah yang berpotensi terjadi peristiwa hidrometeorologi, balasan fenomena La Nina.


Bencana meteorologi sendiri ialah peristiwa yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, angin. Bentuk peristiwa berbentukbanjir, tanah longsor maupun hujan yang disertai tornado.


Langkah-pangkah dalam mengantisipasi terjadinya peristiwa tersebut dengan menyiagakan tim SAR (search and resque) dan menggelar simulasi serta sosialisasi pemantauan kewaspadaan peristiwa.


Sebanyak sepuluh kecamatan di wilayah Ngawi diprediksi beresiko terjadi tragedi banjir. Hal tersebut menurut dari kejadian pada tahun-tahun sebelumnya ataupun beberapa daerah yang menjadi langganan banjir tahunan.


“Pihak BPBD telah melakukan langkah-langkah persiapan terjadinya bencana. Apalagi sementara waktu kemudian sempat terjadi banjir di beberapa tempat,” terang Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Ngawi, Teguh Puryadi, Selasa (24/11/2020).


Selama ini, menurutnya, ada beberapa kawasan kecamatan mirip Kecamatan Geneng, Kecamatan Kwadungan dan Kecamatan Pangkur yang menjadi langganan banjir setiap tahun.


Wilayah kabupaten Ngawi memang tergolong tingkat risiko tragedi banjir cukup tinggi. Hal tersebut sesuai dengan keadaan geografis Kabupaten Ngawi yang dilintasi dua sungai besar, Bengawan Madiun dan Bengawan Solo.


Dan selama ini, sambung Teguh Puryadi, tempat yang dilintasi kedua sungai besar tersebut sering menjadi langganan banjir.


Selain antisipasi tragedi banjir juga kerawanan tanah longsor di daerah Ngawi bagian selatan atau dilereng gunung Lawu.


“Kita berharap masyarakat untuk berhati-hati terhadap ancaman bencana banjir. Makanya kita bersama Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia juga relawan mengadakan simulasi penanggulangan tragedi,” terangnya.


Selain BPBD Kabupaten Ngawi, Kodim 0805 Ngawi juga menyelenggarakan pemantauan bencana sejak hadirnya ekspresi dominan penghujan.


Dandim Ngawi Letkol Inf Totok Prio Kismanto telah memerintahkan seluruh jajaran untuk meragukan terjadinya tragedi di ketika demam isu penghujan tahun ini.


“Seluruh anggota Koramil terutama di wilayah yang sering terjadi tragedi untuk senantiasa mencurigai ancaman musibah banjir maupun tanah longsor yang secara tiba-tiba,” pungkas Letkol Inf Totok Prio Kismanto.


Sedangkan sepuluh kecamatan yang dipredeiksi terjadi peristiwa banjir mencakup Kecamatan Geneng, Kwadungan, Pangkur, Padas, Ngawi dan Kecamatan Karangjati. Keenam kecamatan tersebut dilintasi Bengawan Madiun.


Sedangkan empat kecamatan lainnya, meliptu Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Widodaren dan Kecamatan Pitu, yang keempatnya dilintasi Bengawan Solo.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel