-->

Islam Dan Masjid Pertama Di Negara Fidel Castro

SURABAYA, – Islam mulai dikenal di Kuba mulai mulai zaman kolonialisme, sekitar kala ke-16 sampai abad ke-19. Penyebarannya dilakukan oleh warga muslim Afrika Barat yang dijadikan budak di pada periode itu.


Menurut Wikipedia, dominan budak itu pada umumnya berasal dari suku Mandingo dari Senegambia. Sedikit catatan resmi yang bisa didapat wacana imbas kedatangan para budak terhadap penyebaran Islam di Kuba pada periode kolonialisme.


Namun demikian didapatkan suatu Register of the Court of Mixed Commission of Havana yang mengkonfirmasi kehadiran budak Muslim Afrika di Kuba dengan catatan terdokumentasi yang menambahkan nomor unik untuk masing-masing individu, jenis kelamin, nama, usia, tinggi, dan dari mana budak itu berasal.


Pada tahun 2011, para cendekiawan Islam juga menganalisis aneka macam nama yang ditemukan dalam catatan Pengadilan Komisi Campuran Havana untuk mengidentifikasi nama-nama yang berasal dari Muslim dan Arab.


Dari evaluasi itu dilaporkan bahwa ada lebih dari 5.000 muslim di Kuba sebelum 1959 tetapi sebagian besar (sekitar 80 persen) beremigrasi setelah Revolusi Kuba.


Muslim Kuba berguru Islam lewat kedutaan besar negara-negara Timur Tengah serta lewat siswa yang tiba untuk belajar di Kuba dari negara-negara Muslim.


Islam mulai menyebar di antara orang Kuba pada 1970-an dan 1980-an. Sumber daya Islam berupa media cetak dan audio-visual pada masa itu nyaris tidak ada di Kuba. Terjemahan Quran dalam bahasa Spanyol dan buku-buku Islam utama lainnya tidak tersedia di negara ini. Komunitas Muslim Kuba bahkan kelemahan kader agama yang berpendidikan.


Islam menjadi lebih populer ketika masyarakat mengalami krisis ekonomi dan ledakan agama. Ketika hal-hal buruk berlindung seperti krisis ekonomi, orang condong beralih ke agama dengan apa yang dilaksanakan orang Kuba. Agama mulai menjadi lebih terstruktur pada tahun 1990-an.


Islam di Kuba tidak terencana dengan baik di era kemudian karena penganut khususnya ialah golongan budak. Mereka tidak mempunyai kebebasan untuk menciptakan Islam lebih terorganisir di Kuba.


Pemerintah juga ‘setengah hati’ untuk menerima Islam sebagai agama resmi pada awalnya. Tetapi tahun 1990-an yakni permulaan dari pemerintah Kuba menjadi religius dan menerima praktik agama di depan publik.


Pada awalnya Islam di Kuba susah untuk dipraktikkan alasannya kurangnya buku-buku Islam dalam bahasa Spanyol tetapi dengan selesainya pembangunan masjid di Havana pada tahun 2015, umat Islam di sana menjadi lebih gampang untuk beribadah.


Banyak yang telah berganti dari ketika muslim di Kuba. Perubahan terjadi secara lamban dan bertahap alasannya kurangnya pengajaran formal dan imam di abad lalu. Sejak komunitas muslim Kuba masih muda, banyak tradisi Kuba sudah bercampur dengan tradisi Muslim baru.


Mezquita Abdallah, masjid pertama di Kuba


Sekarang ada sebuah masjid di Havana Tua yang terbuka untuk siapa pun untuk semua salat.


Sebelumnya, satu-satunya ibadah yang dilakukan di depan lazim ialah Salat Jumat yang dilaksanakan di daerah yang dikenal sebagai Casa de los Árabes (‘Rumah Arab’) di Havana tua.


Rumah Arab milik seorang imigran Arab kaya yang tinggal di Kuba selama tahun 1940-an itu, dibangun di atas desain arsitektur Andalusia . Rumah itu meliputi museum dan restoran Arab. Qatar menyumbang US $ 40.000 untuk renovasi rumah itu, namun cuma dibuka untuk Salat Jumat.


Dilansir Gana Islamika, mulai Juli tahun 2015, atau pada hari pertama Ramadan tahun itu, Kuba karenanya mempunyai masjid pertama yang terbuka untuk Muslim setempat Kuba. Masjid tersebut bernama Abdallah. Warga setempat menyebutnya Mezquita Abdallah.


Sekilas, dari luar Anda tidak akan pernah tahu bahwa bangunan ini merupakan masjid, sebab, bangunannya lebih seperti dengan bangunan khas peninggalan kolonial di Kuba yang berbentuk kotak.


Masjid ini hanya satu lantai, dulunya ialah bangunan bekas Museum Mobil Antik di Havana Lama. Masjid ini terletak tidak jauh dari Casa Del Arabe, tetapi tidak mirip Rumah Arab tersebut, Masjid Abdallah terbuka setiap hari dan setiap memasuki waktu salat, azan dikumandangkan.


Pada waktu salat Jumat, jamaah yang hadir dapat meraih 150-200 orang, sementara itu, pada akhir minggu, jamaah yang hadir mampu meraih lebih dari 300 orang.


Di dalam masjid terdapat ruangan salat yang luas, di mana pada bab tengahnya terdapat pembatas untuk laki-laki dan perempuan.


Dindingnya dihiasi dengan kaligrafi Arab berwarna hitam yang berskala besar; lantainya dilapisi karpet berwarna coklat yang indah; tiang-tiang hijau yang kurus menyangga atap masjid, dan pada masing-masing tiang, pada bab bawahnya terdapat rak-rak buku kecil; dan bagian mihrab yang didekorasi dengan indah, menjadi fokus utama ruangan tersebut.


Di sana juga terdapat banyak salinan Quran, yang tertulis dalam bahasa Spanyol dan Arab. Dan walaupun bukan hari Jumat, di sana selalu ada orang-orang yang sedang salat, baik warga setempat maupun wisatawan ajaib Muslim.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel