Jubir Covid-19: Cegah Klaster Kantor Lewat Disiplin 3M
JAKARTA, -Pemerintah di beberapa tempat, provinsi, kota dan kabupaten, sudah memperbolehkan perkantoran beroperasi sejak sementara waktu kemudian. Namun, tentu tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan dan patokan khusus mulai dari pembatasan kapasitas jumlah karyawan sampai menciptakan hukum pembatasan usia karyawan yang diperbolehkan bekerja di kantor.
“Soal kesehatan kerja ini memang tidak main-main, mulai dari pengecekan suhu, pengaturan kapasitas dan posisi di dalam lift, pengaturan skema ruang kerja antar karyawan yang dibuat berjarak. Bahkan beberapa perusahaan meminta karyawan di atas 50 tahun untuk bekerja dari rumah. Hal ini penting mengingat golongan tersebut terhitung berisiko tinggi kalau tertular,” ujar dr Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara (Jubir) Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru.
Pernyataan itu disampaikan pada acara Keterangan Pers yang disiarkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (4/12/2020).
Meskipun jaga jarak sudah diterapkan, dr Reisa juga tetap mengingatkan supaya jangan lupa untuk senantiasa tertib memakai masker.
“Sekalipun kita sangat mengenal rekan kerja yang kita temui saban hari, itu tidak menjamin kita mengenal keadaan kesehatan mereka. Pada dikala rapat atau sekedar ngobrol-ngobrol bareng dengan sahabat kantor, masker mesti senantiasa dipakai,” pesan dr Reisa.
Untuk yang telah aktif kembali bekerja, berdasarkan dr Reisa, paling aman memang membawa bekal dari rumah. Tapi jikalau ingin mengonsumsi kuliner mirip di kantin misalnya, mesti dipastikan kebersihannya.
“Makara, baik dikala makan di kantin maupun menenteng bekal sendiri
dari rumah, tentukan juga untuk menerapkan jaga jarak ketika sedang makan. Pastikan tetap jaga jarak dan tidak ngobrol dengan teman dikala makan, terlebih berbagi masakan,” pesan dr Reisa.
Ditambahkan, penerapan kesehatan di lingkungan kerja memang sungguh penting. Bahkan, banyak perusahaan yang juga memfasilitasi karyawannya untuk berkala melaksanakan deteksi awal, mirip rapid test sampai dengan PCR test secara terjadwal.
Upaya-upaya ini pastinya akan lebih tepat lagi dengan disertai perjuangan kita semua dengan menerapkan protokol kedatangan yang ketat sebelum bertemu dengan anggota keluarga tercinta di rumah.
“Kita harus tetap produktif, tetapi tetap jaga diri dan orang lain dengan disiplin protokol kesehatan. Semua mampu sukses dengan pemberian kita bersama. Salam sehat. Mari selalu semangat untuk mempertahankan kesehatan kita, menjaga lingkungan sekitar, dan makin peduli mengatasi pandemi bahu-membahu,” tutup dr Reisa.