Kura-Kura Termahal Di Dunia Berhasil Diselamatkan
. Seorang wisatawan Malaysia ditangkap pada Mei 2017 di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan sebab mencoba menyelundupkan ke tiga ekor kura-kura angonoka Taiwan, yang terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh organisasi konservasi satwa liar internasional dan terkenal selaku kura-kura termahal di dunia masing-masing bernilai sekitar NT$ 1 juta (US $ 33.150) atau hampir setengah miliar rupiah.
Pria Malaysia itu tiba di bandara Internasional utama Taiwan melalui Malaysia Airlines sekitar pukul 3:30 siang dan tiga ekor kura-kura ditemukan di kopernya, kata Bea Cukai Taipei.
Ketiga binatang itu diidentifikasi selaku kura-kura angonoka / Kura-kura madagaskar (Astrochelys yniphora), spesies kura-kura darat kritis yang endemik di Madagaskar. Mereka sudah dimasukkan dalam Lampiran I Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) dan terdaftar selaku salah satu dari tiga kura-kura dunia yang paling terancam dalam Laporan Kejahatan Satwa Liar Dunia oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), berdasarkan Bea Cukai Taipei.
Pria itu, yang bermarga Chan, dirujuk ke jaksa penuntut atas tuduhan melanggar Undang-Undang Konservasi Margasatwa dan kura-kura sudah disita. Pelanggar tindakan itu bisa menghadapi hukuman penjara antara enam bulan dan lima tahun dan denda NT$ 300.000-1,5 juta, kata petugas bea cukai.
Spesies kura-kura tersebut, juga diketahui selaku kura-kura ploughshare atau kura-kura Madagaskar, digambarkan oleh para ahli industri hewan peliharaan sebagai kura-kura termahal di dunia dan nilainya diukur dengan sentimeter, dimana 1 cm-nya bernilai sekitar US $ 1.000.
Mengingat bahwa ukuran paling besar dari kura-kura tersebut ialah 41 cm panjangnya, mereka bisa menciptakan uang NT$ 1,2 juta, berdasarkan petugas bea cukai. Awal tahun 2017, petugas bea cukai menyita satu kura-kura angonoka dan 14 kura-kura terrapin yang dicat saat mereka coba diselundupkan dari Malaysia ke Taiwan. Mereka kemudian dibawa ke pusat penyelamatan satwa liar di Taiwan utara.