Masalah Covid-19 Di Mojokerto Meningkat, ‘Pasar Kaget’ PenjualKeliling Tidak Boleh
MOJOKERTO, – Kepolisian Sektor Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto meminta para pedagang keliling yang tergabung dalam Paguyuban Bakul Majapahit (PBM) untuk menghentikan sementara aktivitasnya membuka ‘pasar kaget’ di daerah Kecamatan Mojoanyar.
Alasannya, penyebaran virus Corona sedang meningkat dan ‘pasar terkejut ’ yang digelar PBM berpeluang menjadi sentra kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan. Sementara, status sebaran Covid-19 Kabupaten Mojokerto sedang di zona merah.
Kebijakan itu diambil Polsek Mojoanyar menyusul adanya ‘pasar terkejut ’ yang digelar PBM di Dusun Mejero Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, pada Rabu (30/6/2021) malam.
Di lokasi ‘pasar terkejut ’ itu petugas mendapati kerumunan warga yang tak mengenakan masker dan pelanggaran protokol kesehatan yang lain.
Kapolsek Mojoanyar AKP Anwar Iskandar mengatakan, pihaknya bersama Camat Mojoanyar Amsar Azhari dan Kepala Puskemes Mojoanyar dr Dani, sudah memanggil ketua PBM.
“Pada intinya, untuk mengelar barang jualan (di ‘pasar terkejut ’) saban hari Rabu (di lokasi tersebut) malam di-pending dulu sebab ada kenaikan Covid-19 di Mojoanyar, hingga nanti ada penurunan Covid-19 gres boleh menggelar lagi,” ujar Anwar, Rabu (30/6/2021) malam.
Anwar Iskandar mengatakan, pedagang ‘pasar kaget’ yang tergabung dalam Paguyuban Bakul Majapahit (PBM) dikenali membuka ‘pasar kaget’ secara berpindah-pindah, berkeliling dari satu desa ke desa lain.
“Mereka biasa berjualan keliling dari satu desa ke desa lain. Kalau ke sini (Mojoanyar)jadwalnya hari Rabu,” pungkas Anwar Iskandar.