-->

Masyarakat Harus Tetap Disiplin 3M, Meski Setelah Vaksin Tiba

JAKARTA, -Covid-19 ialah penyakit yang menuntut setiap orang disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).


Disiplin yang utama tentunya menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan), lalu gaya hidup sehat seperti, istirahat yang terstruktur, mengkonsumi buah dan sayur, serta berolah raga untuk mengembangkan daya tahan tubuh.


Gaya hidup yang sehat ini disarankan oleh para ahli meski vaksin Covid-19 telah tiba nanti.


Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr Ede Surya Darmawan, memberikan intinya menerapkan protokol kehidupan bersih dan sehat tidak hanya perlu karena ketika ada pandemi Covid-19 saja, namun diterapkan juga sehabis pandemi Covid-19.


“Kapanpun dimanapun kita harus menerapkan hidup bersih dan sehat, mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, mempertahankan jarak. Harapannya, kita semua bekerja sama untuk menyehatkan masyarakat,” ungkapnya.


Pernyataan itu disampaikan dalam Dialog Produktif bertema Hancurkan Covid-19 dengan Vaksin, Disiplin 3M dan Hidup Sehat, diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (1/12).


Kerugian ekonomi penduduk kalau terinfeksi Covid-19 akan sangat mahal. Keamanan dalam perawatan pasien Covid-19 sangat tinggi, ini biar tidak terjadi bengkak kepada petugas kesehatan sehingga pelayanan kesehatan pun menggunakan alat pelindung khusus.


“Lalu ruangan perawatannya kadang kala kalau telah gejala sedang atau berat perlu ruangan khusus dengan biaya tinggi, jadi wajar bila biaya perawatan Covid-19 ini rata-rata Rp 184 juta,” ujar Dr Ede.


Pemerintah pun melaksanakan banyak sekali upaya pencegahan demi menghentikan penularan Covid-19 dan menekan kerugian ekonomi yang diakibatkannya, tergolong mendatangkan vaksin Covid-19.


Vaksin selaku upaya intervensi kesehatan penduduk yang efektif telah terbukti sejak lama. Sejak 1956 Indonesia sudah berhasil menetralisir beberapa penyakit menular melalui program imunisasi.


“Cacar sudah hilang dari Indonesia, kemudian difteri. Karena itu mari kita laksanakan program untuk Covid-19 begitu vaksinnya diumumkan telah aman dan manjur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mari kita sama-sama dukung biar ini bisa kita kerjakan, alasannya vaksinasi terbukti sebagai sarana kesehatan untuk menghilangkan penyakit,” ujar Dr Ede.


Dr Ede juga mengimbau masyarakat untuk berkontribusi lewat program vaksin mampu berdiri diatas kaki sendiri nantinya. Seperti yang direncanakan pemerintah, semoga menolong mempercepat tercapainya target kekebalan golongan yang dikehendaki.


Sebenarnya, sambung Dr Ede, donasi penduduk dalam acara vaksin mandiri tidak ada persoalan. Dalam program vaksinasi yang lama juga begitu, ini yang harus dimengerti nantinya.


“Ada yang mampu dibiayai pemerintah utamanya bagi tenaga kesehatan. Kemudian yang lain diharapkan acara mandiri biar prosesnya cepat, mengenang targetnya 70 persen dari jumlah populasi, jadi kita memang membutuhkan waktu. Karena itu 3M itu tidak boleh lepas, perlu waktu lama untuk acara vaksinasi,” kata Dr Ede.


Sekali lagi, Dr Ede mengingatkan, supaya masyarakat membiasakan hidup sehat, lalu jaga keamanan diri kita supaya tidak tertular dengan 3M.


“Berikutnya, mari kita dukung pelaksanaan vaksinasi guna meningkatkan imunitas badan kita. Begitu vaksin sudah hadir, penduduk diperlukan yakin vaksin itu dikembangkan para peneliti dan dokter sehingga tingkat keamanan dan efektivitasnya baik. Perlu dikenang, biaya vaksinasi jauh lebih murah daripada diobati sebab sakit,” tutup Dr Ede.


#Ingat Pesan Ibu


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel