-->

Melihat Kondisi Pengbisnis Kota Pahlawan Di Tengah Penerapan Jam Malam

SURABAYA, – Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020, menjadi murung bagi para pelaku usaha di Surabaya. Momentum perayaan malam perubahan tahun juga tak bisa menutupi kerugian karena pandemi.


Bagaimana tidak, kebijakan pemerintah menerapkan jam malam semenjak pukul 20.00 WIB pada 31 Desember 2020 kemarin, menciptakan omzet pemasaran yang telah sepi menjadi turun drastis. Kota Pahlawan yang umumnya padat, seakan mati suri.


Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, John Thamrun meninjau beberapa sektor ekonomi di malam pergeseran tahun gres kemarin. Ini sebagai upaya mengawasi apakah para pelaku usaha di Surabaya telah mematuhi ketentuan pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 WIB.


“Mereka (pelaku usaha) telah memahami dan memahami apa yang disampaikan imbauan Pemkot Surabaya maupun maklumat Kapolri. Mereka sudah menutup bisnisnya masing-masing pada pukul 20.00 tepat,” kata John usai mengawasi di lokasi.


Menurutnya, sudah banyak para pelaku usaha yang patuh dan tertib mengerjakan himbauan Pemkot Surabaya. Buktinya,

dikala meninjau di lokasi beliau menyaksikan sudah banyak para pelaku usaha yang bersiap-siap menutup dagangannya pada pukul 19.30 WIB.


“Kaprikornus pada pukul 19.30 mereka sudah melakukan antisipasi menutup daerah-kawasan usaha mereka (kedai makanan, depot, warung),” ujarnya.


Secara eksklusif, beliau sungguh mendukung atas kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Surabaya dan maklumat Polisi Republik Indonesia. Menurutnya, hal tersebut yaitu langkah terbaik untuk menangkal penyebaran daripada Virus Covid-19 itu sendiri.


“Bukan melaksanakan semata-mata bahwa dilakukan dengan langkah-langkah tegas tanpa adanya perbuatan persuasif terlebih dulu. Makara harusnya dilakukan secara persuasif mirip kini ini. Secara kekeluargaan diberitahu secara baik-baik,” pungkasnya.


Sayangnya, kebijakan Pemkot Surabaya tidak juga diikuti dengan kebijakan lain yang menguntungkan bagi para pelaku perjuangan. Baik Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya semestinya menawarkan tanggapancepat, terkait kelancaran dunia perjuangan. Sehingga mampu tetap bertahan meski pandemi menyerang.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel