Mendekati Hari H, Survei Arc Di Pilkada Jember: Elektabilitas Hendy-Gus Firjaun Mengungguli Petahana
JEMBER, – Pelaksanaan Pilkada Jember 9 Desember 2020 sudah dalam hitungan hari. Terbaru Lembaga survei Accurate Research and Consulting (ARC) Indonesia mengeluarkan hasil rilis survei terbarunya terkait Peta Elektabiltas Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Jember 2020.
Hasil Survei ARC Indonesia yang dijalankan pada tanggal 21 November S/d 2 Desember 2020 mengungguli pasangan nomor urut Dua yakni kandidat Hendy Siswanto-KH M Balya Firjaun atau yang diketahui Paslon Wes wayahe.
Hasil terbaru survei kita di Pilkada Jember Hendy – Gus Firjaun unggul dengan elektabiltas 39,7 %,” jelas Baihaki Siraj, Direktur Eksekutif ARC Indonesia ketika dikonfirmasi. Sabtu (0512/2020).
Baru pada urutan kedua, kata laki-laki yang erat disapa Baihaki, ada Paslon nomor urut satu yakni dr. Faida – vian dengan elektabiltas 35,2%, dan di posisi ketiga Paslon nomor tiga Salam – ifan diangka 15,3%. ” Ada selisih sekitar 3 persen lebih antara Paslon 1 dan Paslon 2 tandasnya.
Sedang responden yang menjawab tidak tau ada di angka 8,7 % artinya pertarungan pilkada jember sangat ketat tandasnya.
Tetapi, Baihaki menuturkan, berdasar temuan survei yang dilakukannya, meski termasuk di detik-detik terakhir, kemantapan pemilih masih tergolong rendah. Saat responden diberi pertanyaan Apakah opsi anda ini akan berubah?, Jawabannya 6,9% ya mampu berganti, 61,7% menjawab mungkin, dan 31,4% menjawab tidak.
“Yang betul-betul mantap termasuk kecil, cuma 31,4%. Artinya yang kesempatandiotak-atik itu justru pemilih yang masih mungkin bisa berganti itu,” bebernya.
Temuan berikutnya, kata Baihaki, soal sikap pemilih terhadap politik uang masih sangat tinggi. Saat diajukan pertanyaan ‘Bagaimana perilaku anda jikalau diberi bingkisan atau uang oleh Paslon jelang pencoblosan’, jawabannya, menerima dengan memilih paslon tersebut 62,6%, menjawab mendapatkan dengan belum tentu Paslon tersebut 27,9%.
Sementara yang menjawab Menolak degan memilih sesuai pilihan sendiri 4 31%, yang menjawab menerima dengan tidak memilih Paslon tersebut 5,19%.
“Itu Artinya potensi penduduk untuk mendapatkan politik uang masih sungguh tinggi. Ini yang harus diwaspadai oleh semua kandidat,” pungkasnya.
Baihaki manambahkan, survei yang dilakukannya menggunakan metode stratified multistage random sampling, dengan jumlah sample 1.000 responden dengan margin error +/- 3 %, pada tingkat akidah 95 persen.