Para Mantan Tkw Di Jember Urunan Sumbang Baju Hazmat Untuk Pmi
JEMBER, – Sejumlah ibu-ibu mantan buruh migran yang tergabung dalam golongan Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) di Kecamatan Wuluhan, menawarkan pemberian 50 baju Hazmat (Hazardous Materials) bagi relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Jember.
Bantuan itu diberikan menyusul keluhan habisnya stok baju APD di PMI Jember yang mengakibatkan penghentian aktifitas penjemputan dan pengantaran Jenazah Covid-19 yang sebelumnya dijalankan oleh relawan PMI.
Koordinator Desbumi Kecamatan Wuluhan, Jumiatun, mengatakan, ia bareng anggota para mantan TKW merasa prihatin dan tergerak menawarkan tunjangan.
“Saya dan kami semua di Desbumi ini, tahu dari media bila PMI Jember tidak mampu bertugas alasannya kehabisan stok Baju Hazmat. Sehingga kita tergerak untuk ikut menolong menyumbang APD ini,” kata Jumiatun, Senin (23/11/2020).
Jumiatun mengatakan, kepeduliannya menyumbang APD Baju Hazmat itu, alasannya mengerti tugas dari relawan PMI Jember yang menjemput dan mengirim jenazah Covid-19 menuju pemakaman.
“Sehingga kita prihatin dengan kondisinya, dan memperlihatkan santunan sebanyak 50 baju Hazmat ini,” sebutnya.
Kemampuan menjahit dan membuat APD Baju Hazmat itu, kata Jumiatun, didapat dari pelatihan dan bimbingan yang diberikan dari Kementerian Tenaga Kerja.
“Untuk kami kemudian mampu mengerjakan bisnis konveksi. Kami juga dibantu oleh migrant care. Sehingga kita mantan TKW ini mampu menjalankan perjuangan mendapatkan hasilnya,” ungkap Jumiatun.
Karena merasa pernah terbantu itu, pihaknya pun berencana membalas kebaikan itu, dengan juga memperlihatkan manfaat yakni aktivitas menyumbang itu.
“Makanya kami menyumbang ini, dan juga berharap supaya orang-orang lain juga melaksanakan hal yang sama. Karena ini juga salah satu bentuk kepedulian kita untuk bisa ikut berjuang melawan penyebaran virus Covid-19 ini,” pangkasnya.
Sementara itu, Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi menyatakan berterima kasih dengan santunan APD Baju Hazmat tersebut.
“Karena memang kita butuh APD ini untuk menjalankan peran terkait pengiriman dan penjemputan mayit Covid-19 dari rumah sakit menuju pemakaman,” kata Ghufron.
Dengan adanya APD Baju Hazmat itu, pihaknya pribadi bergerak untuk kembali bertugas. “Kebetulan ini pribadi ada usul ambulans jenazah dari rumah sakit. Kita pribadi berangkat dan mampu kembali bertugas,” katanya.
Terkait kebutuhan Hazmat, kata Ghufron, masih diharapkan banyak. “Karena setiap harinya bisa mengantar 5 hingga 6 mayit pasien Covid-19. Kebutuhan untuk kami di PMI umumnya sekurang-kurangnyadua APD Baju Hazmat yang digunakan sekali bertugas, yang kemudian langsung dimusnahkan,” pungkasnya.