Umk 2021 Tak Naik, Ratusan Buruh Di Jombang Turun Jalan
JOMBANG, -Ratusan buruh dari berbagai organisasi di Jombang, Jawa Timur, menggelar agresi demo di depan Kantor Pemkab setempat, Kamis (19/11/2020).
Aksi tersebut dilatarbelakangi keputusan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yang memutuskan tidak ada peningkatan UMK (Upah Minimum Kabupaten) tahun 2021 mendatang.
Dalam aksinya, para buruh menolak rekomendasi bupati itu. Mereka juga meminta agar UMK 2021 Kabupaten Jombang tersebut naik sebesar 5,26 persen dari sebelumnya.
Koordinator aksi, Heru Zandi menyampaikan, peningkatan 5,26 persen itu sesuai dengan hasil hitungan peningkatan UMP Jatim tahun 2021 (Upah Minimum Provinsi).
Sementara, sikap Bupati Jombang ini tidak lewat rekomendasi dari Dewan Pengupahan sehingga kian mengakibatkan polemik di kalangan bawah.
“Kaprikornus aksi ini untuk mengubah hasil proposal rekom bupati tentang upah minimun kabupaten tahun 2021, rekomnya tidak naik tahun ini. Teman-teman berharap UMK kabupaten Jombang naik 5,26 persen,” ujar Heru Zandi.
Dia menjelaskan, UMK Kabupaten Jombang tahun 2020 sebesar Rp 2.654.000. Jika sesuai usulan buruh yang meminta naik sebanyak 5,26 persen, maka tahun 2021 maka UMK tahun 2021 kurang lebih akan menjadi Rp 2,8 juta.
“5,26 persen atau sebanyak Rp 149 ribu sekian,bekerjsama itu kecil.Bupati malah ambil angka sendiri ini yang malah menjadi polemik di dewan pengupahan dan teman-teman buruh. Hasil ini ditolak oleh semua buruh di Jombang,” tandasnya.
Heru mengaku beberapa perwakilan buruh telah dijumpai oleh sejumlah pejabat Pemkab Jombang. Namun sejauh ini, hasil audiensi itu belum menemui kesepakatan.
“Belum ada titik temu, tadi Pak Asisten juga cuma menyampaikan akan menyampaikan terhadap pak Wabup sebab Bupati masih sakit,” bebernya.
“Jika tidak naik, maka sekitar sepekan sampai 10 hari kedepan akan ada aksi lagi yang lebih besar,” pungkasnya.