-->

Polisi Penyintas Covid-19 Di Nganjuk: Jangan Anggap Remeh, Imun Mesti Dijaga

NGANJUK, – Covid-19 tidak memandang siapapun untuk dijangkiti. Orang biasa, pejabat, bahkan hingga perwira polisi juga diserang Covid-19. Seperti yang dialami AKP Pujo Santoso, Kasat Resnarkoba Polres Nganjuk.


Pria yang dekat disapa Pujo ini menceritakan dikala terpapar Covid-19.


“Menjelang tahun 2021, Tim Rajawali 19 getol melakukan operasi narkoba, dan aku terjun eksklusif dalam operasi itu memimpin anggota,” kata perwira polisi dengan 3 balok emas di pundaknya ini.


Ia melanjutkan, pada Sabtu (02/01/2021) lalu, dirinya baru merasakan badannya pegal-pegal. Dua hari kemudian, tepatnya Senin (4/1/2021), Polres Nganjuk menyelenggarakan rapid test antigen.


“Saat tes antigen, saya dinyatakan reaktif Covid-19, dan aku disarankan menjalani PCR atau swab tahap satu di Rumah Sakit Bhayangkara,” lanjutnya.


Alhasil, Pujo dinyatakan aktual terkonfirmasi Covid-19, dan oleh Kapolres Nganjuk ditugaskan menjalani isolasi di Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk, sambil menunggu PCR kedua.


“Pada swab kedua ini, diyakinkan jikalau aku terkonfirmasi corona. Akhirnya pada Rabu, 6 Januari 2021 aku mulai isolasi di rumah sakit,” papar pria kelahiran Nganjuk, 29 November 1976 ini.


Meski badannya terlihat besar lengan berkuasa, namun Pujo tetap tak berdaya karena serangan Covid-19. Sehingga ia mesti dibantu dengan selang infus yang terpasang di tangan kirinya. Sesekali dipasang inkubator dikala dadanya terasa sesak.


“Saya istirahat total. Sehari opname terjangkit diare. Perut terasa mual dan keringat cuek keluar setiap malam. Benar-benar tersiksa,” ulasnya.


Memasuki hari ke-5 menjalani pengobatan, mantan Pujo mengaku sempat kehilangan indra penciuman. Ia tidak mampu mencium wangi apapun di sekitarnya. Kemudian pada hari ke-6, dia mendapatkan suntikan antibiotik terakhir. Baru di hari ke-7, selang infus dilepas, menjalani pengobatan oral, dan tidak diinjeksi selama 3 hari.


“Setelah infus dilepas, hari berikutnya saya gunakan merebus air, saya masukkan dua botol untuk menyeka perut. Lambat laun kesehatan aku pulih,” dongeng Pujo.


Setelah ditentukan sungguh-sungguh sudah wajar , pada 15 Januari 2021, AKP Pujo Santoso diperbolehkan pulang untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah selama 7 hari.


“Setelah sehat betul, saya masuk kerja lagi pada 25 Januari 2021. Dan setiap pagi sekitar jam 10, saya berjemur seperti tadi,” ujarnya.


Bagi Pujo, hal yang menjadi kenangan ketika menjalani pengobatan, beliau selalu memompa semangat. Sebab, beliau merasa masih banyak amanah yang dipikulnya, adalah memberantas peredaran gelap narkoba di Bumi Bayu Anjuk Ladang ini. Dia pun berkewajiban mengingatkan penduduk untuk disiplin protokol kesehatan.


“Kasi Dokkes, Pak Hamid menyarankan biar saya donor plasma. Insyaallah dalam waktu bersahabat, atas izin Bapak Kapolres, saya akan donor plasma, agar bisa bermanfaat bagi orang yang terkonfirmasi corona,” tukasnya.


Ia berpesan, berhati-hatilah dengan Covid-19, dan jangan pernah menyepelekannya. Patuhi protokol kesehatan, jaga 5M, biasakan mandi air hangat, serta berolahraga yang cukup biar tidak mudah terinfeksi virus corona.


“Saya penyintas Covid-19. Saya sungguh-sungguh merasakan sakitnya. Maka jangan remehkan corona. Untuk itu, harus sungguh-sungguh menjaga kesehatan, dan jangan biarkan imun kita menurun,” tandas Pujo.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel