-->

Produk Mebel Di Situbondo Tembus Asia Dan As, Meski Masih Kalah Dengan Jateng

SITUBONDO, -Meski dalam rancangan dan finishing masih kalah berkompetisi dengan Jawa Tengah, tetapi Industri Kecil Menengah (IKM) produk kayu (mebel) di Jawa Timur bikinan para perajin di Situbondo telah tembus pasar Asia dan Amerika.


Kepala UPT Industri Kayu dan Produk Kayu Disperindag Provinsi Jawa Timur Desak Nyoman Siksiawati menyampaikan, diakui produk mebel di Jawa Timur ini kalah dengan produk furniturkayu dari Jepara, Jawa Tengah.


“Kami memang kalah dengan Jepara Jateng. Setelah kami pelajari produk kerajinan kita lemah di desain dan finishing produk,” kata Desak Nyoman Siksiawati, dikala mendatangi perajin furniturdi Situbondo, Kamis (18/3/2021


Menurutnya ketika ini pihaknya melakukan partnership (kemitraan) dengan salah satu perusahaan swasta untuk melakukan pendampingan kepada perajin furniturdi Jawa Timur tergolong di Situbondo.


“Itu dilaksanakan alasannya adalah peluangkerajinan kayu sangat hebat dan hampir ada di setiap Kabupaten di Jawa Timur,”bebernya.


Selain melakukan pendidikan dan pelatihan rancangan dan finishing produk, lanjut Nyoman, pihaknya juga akan mendorong perajin menjadi personal ekspor.


“Mengingat ekspor kerajinan kayu di periode pandemi Covid-19 naik tiga kali lipat, yaitu ekspor ke sejumlah negara di Asia dan Amerika,” katanya.


Nyoman menjelaskan, saat ini ada sekitar 7.000 perajin kayu di Jawa Timur. Selama kurun pandemi sebagian perajin tutup tak lagi berproduksi.


Oleh alasannya itu, Disperindag Jatim akan memvalidasi kembali jumlah perajin kayu yang masih beroperasi, karena tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan berkurang atau bertambah.


“Di Situbondo sendiri juga telah ada yang ekspor ke Luar Negeri salah satunya perajin kayu Dewa Akar Jati. Nanti terus kita dampingi semoga perajin menjadi personal export produk,”pungkasnya.


Sekretaris Disperindag Situbondo, Yogie Krispian Sah, menyampaikan, dikala ini jumlah perajin mebel di Situbondo 450 orang. “Sedangkan para perajin yang telah memiliki alamat lengkap sekitar 50 orang di Situbondo,”bebernya.


Menurutnya, pihaknya bersinergi dengan UPT Industri Kayu untuk mengedukasi produk kayu di Situbondo. Pihaknya juga akan menyandingkan perajin dengan buyer di luar negeri yang telah mengexport produk mebel ke sejumlah negara, seperti Amerika, Vietnam dan Myanmar.


“Saat ini IKM produk kayu di Situbondo memang banyak yang gulung tikar. Kita bangkitkan mereka kembali biar mereka kembali berproduksi. Ini selaku bentuk pemulihan ekonomi nasional di Situbondo,” katanya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel