Puluhan Ketua Rt/Rw Warugunung Surabaya Serahkan Stempel Di Kelurahan, Ini Karena
SURABAYA, -Setelah beberapa ketua RT/RW di Kelurahan Jeruk sementara waktu lalu ramai-ramai mengundurkan diri, sekarang hal serupa terjadi di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya.
Para ketua RT/RW itu mundur alasannya mereka merasa lelah akibat kerap menerima tuntutan warga.
Warga menuntut para ketua RT/RW ini membantu agar jikalau ada warga yang meninggal di rumah sakit tidak senantiasa dibilang konkret Covid-19 dan dikebumikan di makam khusus Covid-19.
Padahal pihak keluarga berpendapat, yang meninggal ini bukan alasannya adalah covid-19.
Salah satunya yang terjadi kemarin. Ada warga di RW 1 yang meninggal diduga di-covid-kan oleh pihak rumah sakit. Padahal pihak keluarga meyakini, almarhum ini meninggal alasannya adalah sakit diabetes.
Dengan kejadian ini, ketua RT dan RW yang ada di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang, beramai-ramai mendatangi Kantor Kelurahan untuk meminta jawaban dari Lurah, yang dihadiri oleh camat.
Namun alasannya adalah tidak ada jawaban faktual, para ketua RT/RW ini hasilnya menyerahkan Stempel RT/RW dan membekukan diri dari jabatan ketua RT/ RW.
Mereka letih dituntut warga sekitar agar mampu menolong warga, biar jikalau ada warga yang meninggal mampu dimakamkan di makam umum.
“Kita ini lelah, selalu dituntut oleh warga, mereka meminta agar pihak keluarga yang meninggal tidak dimakamkan di makam Covid-19. Sehingga, kami ketua RT/ RW ini meminta balasan dari Lurah, didatangi Camat Karang Pilang. Namun tidak ada balasan yang faktual terkait persoalan ini,” kata Iswanto, tokoh penduduk setempat via telfon, Rabu (4/11/2020) siang.
“Dengan adanya kejadian ini, kami membantu warga sekitar, kasian mereka jika keluarganya yang meninggal senantiasa dikatakan Covid-19. Sehingga kami taruh Stempel kami sebagai ketua RT/ RW selaku bentuk penangguhan kami,” pungkasnya.