Risma Tinjau Kondisi Tanggul Kali Lamong
SURABAYA, – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau sungai kali lamong di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal untuk memastikan kondisi tanggul mampu menahan fatwa air anak sungai bengawan solo tersebut.
“Alhamdulillah tadi saya meninjau ke sana ketinggian air Kali Lamong itu 2,25 meter, dahulu pernah 3 meter. Sekitar bulan November kemarin, tanggul kita sudah sarat menutup sepanjang Kali Lamong yang melintasi daerah kita (Surabaya). Kurang lebih panjangnya 14 kilometer,” kata Wali Kota Risma di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Senin (14/12/2020).
Menurut beliau, karena endapan lumpur di Sungai Bengawan Solo tinggi, maka saat terjadi hujan deras aliran air meluap dan turun ke anak sungai. Salah satunya yaitu turun atau mengalir ke Kali Lamong yang melintasi Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan bermuara di Kota Surabaya.
“Nah yang kita lakukan kita kan ada sungai yang menuju Kali Lamong, itu tadi ketinggiannya (kenaikannya) mungkin cuma sekitar 20 – 40 sentimeter yang ada di dalam tanggul kita, itu kemudian (airnya) kita pompa,” katanya.
Hal ini dikerjakan untuk menghalangi terjadinya banjir saat debit air di Kali Lamong tinggi. Karenanya, pemkot (Pemkot) Surabaya juga membangun tanggul secara konvensional di sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Surabaya.
“Kalau tidak ada tanggul itu mungkin sudah banjir Surabaya, sebab ketinggiannya tadi telah 2,25 meter. Tapi alasannya adalah ada tanggul, jadi kita bisa cegah, sehingga air Kali Lamong tidak bisa masuk ke Surabaya. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa dengan tanggul kita,” tutur ia.
Selain membangun tanggul secara konvensional, Pemkot Surabaya juga bakal dibantu betonisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nantinya, Kementerian PUPR akan membangun dinding beton untuk menguatkan tanggul konvensional yang sudah dibuat Pemerintah Kota.
“Jadi nanti dinding betonnya itu ada di dalam atau di luar tanggul kita. Tapi bahwa kita telah buat tanggul, alasannya adalah kalau tidak kita sudah kebanjiran. Jadi kita lakukan dahulu, memang bukan dari dinding beton, tetapi dari tanah,” jelasnya.
Pihaknya menentukan, bahwa ketersediaan lahan untuk pembangunan betonisasi tanggul Kali Lamong itu telah siap sepenuhnya. Sehingga Kementerian PUPR mampu pribadi melakukan ketika tahapan lelang itu selsai. “Kita sudah siap, ketersediaan lahan telah 100 persen punya kita sendiri. Kita juga telah koordinasi intens dengan mereka,” pungkas beliau.