-->

Rsud Jombang Bantah Nakes Meninggal Terpapar Covid-19 Alasannya Salah Penanganan

JOMBANG, – Seorang tenaga kesehatan atau nakes di RSUD Kabupaten Jombang, berinisial KST meninggal dunia sesudah dirawat selama dua pekan karena terpapar Covid-19.


Selain virus corona, perawat berusia 30 tahun yang sehari-hari bertugas di bab Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jombang ini, juga dikabarkan memiliki riwayat penyakit asma.


Dia pernah menjalani perawatan karen serangan asma tersebut pada 2015 silam.


Dari gosip yang diperoleh , meninggalnya pasien Covid-19, KST tersebut disangka sebab salah penanganan. Sehingga keadaan pasien memburuk.


Hanya saja kabar ini dibantah oleh Direktur RSUD Jombang, Puji Umbaran, Selasa (3/11/2020). Dia juga memastikan bahwa pasien tersebut telah ditangani sesuai prosedur.


Semisal, jikalau pasien dalam keadaan jelek, maka alat bantu pernafasan akan diberikan secar bertahap mulai dari oksigen nasal hingga oksigen ventilator.


“Almarhum tak memiliki riwayat asma. Alat bantu nafas kita berikan sedikit demi sedikit, mulai dari oksigen nasal, oksigen sungkup/masker, sampai oksigen ventilator, sesuai keadaan klinis dan hasil investigasi saturasi oksigen pada pasien,” ujarnya, melalui pesan singkat WhatsApp.


“Semua prosedur sudah dilaksanakan sesuai indikasi klinis pasien. Almarhum mengalami perburukan pada paru-paru nya secara progresif,” tegas Pudji Umbaran.


Seperti diberitakan, KST merupaka salah satu tenaga kesehatam RSUD Jombang. Dia meninggal dunia pada, Minggu 01 Oktober 2020, sebab terkonfirmasi aktual Covid-19 menurut hasil swab test.


Informasi yang dihimpun , warga asal Kecamatan Gudo ini terkonfirmasi aktual Covid-19 dari hasil swab bareng dua orang perawat lainnya.


Mereka disangka terpapar Covid-19 dikala sedang melaksanakan tugasnya di RSUD Jombang.


Dari info sumber internal rumah sakit, meninggalnya pasien Covid-19, KST tersebut diduga sebab salah penanganan. Sehingga keadaan pasien memburuk.


Saat dirawat, pasien tidak dipasang alat bantu pernafasan. Padahal berdasarkan isu, korban mempunyai riwayat sakit asma.


“Saat keadaan pasien sudah parah, tidak segera dipasang alat bantu pernafasan,” kata salah seorang sumber internal di lingkungan RSUD Jombang, kepada , Senin (2/11/2020).


Selain itu, kata sumber tersebut ada prosedur penanganan pasien Covid-19 yang dibentuk pihak rumah sakit, yang terkesan “mengesampingkan” kesembuhan pasien positif.


“Ada protap di rumah sakit yang terkesan mengesampingkan keselamatan pasien. Semisal, waktunya dipasang alat bantu pernafasan. Tapi tidak secepatnya dipasang, meski kondisi pasien membutuhkan alat bantu,” tutur ia.


“Saat penghormatan terakhir jenazah, KST, pihak struktural rumah sakit juga tidak tiba,” pungkas sumber internal ini.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel