-->

Sederet Terobosan Dan Prestasi Rsud Moh Anwar Sumenep Di Kala Pandemi

SUMENEP, – RSUD dr H Moh Anwar Sumenep terus berinovasi menciptakan sejumlah terobosan guna memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat ujung timur pulau Madura, terutama di masa pandemi Covid-19.


Diantarnya mendatangkan unit layanan kemoterapi bagi penderita kanker dan Computed Tomography Scan atau CT scan. Hal itu dijalankan untuk memenuhi tingginya seruan penduduk .


Dengan hadirnya unit layanan kemoterapi bagi penderita kanker, warga ujung timur pulau madura tidak perlu lagi bolak balik ke Surabaya untuk menjalani acara tersebut.


Fasilitas disediakan rumah sakit plat merah tersebut, dalam rangka membantu warga Sumenep guna menunjukkan fasilitas dalam pelayanan kesehatan.


“Kita punya dokter seorang ahli kemoterapi atau spesialis bedah konsultan onkologi, dokternya yaitu dr. Husnul Ghaib, Sp.B(K)Onk, sehingga pelayanan kemoterapi alhamdulillah bisa menunjukkan pelayanan di RSUD Sumenep,” kata Direktur RSUD dr H Moh Anwar Sumenep dr Erliyati melalui Kasi Informasi Arman Endika P, Selasa (8/12/2020).


Saat ini, pihak RSUD dr H Moh Anwar sedang melaksanakan upaya kerjasama dengan pihak BPJS. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penderita penyakit kanker.


“Diharapkan dengan dokter-dokter seorang ahli terbaik dan fasilitas yang ditawarkan, penyakit kanker dapat terdeteksi secara dini semoga mampu segera tertangani dan komplikasi dapat dihemat,” imbuhnya.


Untuk Computed Tomography Scan atau CT scan di Rumah Sakit Umum Daerah Moh. Anwar Kabuapten Sumenep, sekarang kembali dioperasikan. Hal itu dilakukan untuk memenuhi tingginya ajakan penduduk .


“Sempat rusak lalu izinnya dikembalikan, Alhamdulillah sekarang sudah akhir. Memang agak lama alasannya ada kriteria yang mesti dipenuhi,” ujar Direktur RSUD MA Sumenep, dr Erliyati.


Wanita yang dekat disapa dr Erli ini menyertakan, CT scan tergolong salah satu pemeriksaan penunjang paling cepat dan paling akurat. Sebab, prosedur ini mampu menghasilkan gambar mendetail dari belahan lintang tiap bagian badan.


“Intinya untuk pelayanan kesehatan di RSUDMA sudah nambah satu langkah lagi yang lebih maju, Insya Allah kita ke depan akan memenuhi semua impian penduduk ,” tuturnya.


Hal senada diungkapkan, dokter Spesialis Radiologi, Lailatus Sa’adah menambahkan, CT Scan biasanya dipakai untuk memeriksa secara cepat pasien yang dicurigai mengalami cedera dalam badan balasan kecelakaan. Sebab, akan menciptakan visualisasi dari hampir seluruh bab tubuh dan mendiagosis penyakit atau cedera.


“Gambar yang dihasilkan dari CT scan akan lebih rincian ketimbang rontgen biasa. Kondisi jaringan lunak, pembuluh darah, dan tulang pada berbagai bagian tubuh mampu diperhatikan melalui gambar ini,” ungkapnya.


“Jadi, penduduk yang membutuhkan pelayanan CT Scan sudah tidak perlu lagi dirujuk ke Surabaya,” imbuhnya.


Raih Penghargaan Penanggulangan HIV-AIDS


Rumah sakit plat merah ujung timur pulau garam ini kembali menjangkau penghargaan K3 di tingkat nasional untuk klasifikasi Zero Accident (kecelakaan nihil) dan Program Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-ADIS).


Meski pelaksanaannya sempat tertunda sebab Pandemi Covid-19, penganugerahan K3 tahun 2020 akibatnya dijalankan 10 Oktober 2020 kemudian, melalui siaran daring dari Gedung Serbaguna Kemnaker RI.


Ratusan perusahaan penerima penghargaan baik untuk Kategori perusahaan peraih SMK3, Zero Accident ataupun P2HIV-AIDS turut serta mengikuti program melalui aplikasi zoom. Penghargaan diberikan secara simbolis oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ida Fauziyah.


Direktur RSUD dr H Moh Anwar lewat Ketua Komite K3, Hermanto menyampaikan, RSUD Moh Anwar menerima penghargaan Zero Accident bareng 225 perusahaan dan mendapatkan penghargaan P2HIV bersama 35 perusahaan yang lain di Jawa Timur.


“Penghargaan tersebut alasannya pada tahun 2019 RSUDMA dianggap berhasil melakukan acara perusahaan tanpa kecelakaan kerja dan juga dianggap cukup berhasil melakukan program P2HIV-AIDS selama tahun 2019,” kata dia kepada .


Tercatat, dimana diantara penyuluhan yang sudah dilakukan oleh K3RS yaitu penyuluhan terhadap pesantren dan juga kampus di Guluk-Guluk Sumenep.


Dijelaskan Herman, penghargaan tersebut sebagai gambaran betapa pentingnya faktor keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit, tergolong soal program penanggulangan HIV-AIDs di daerah kerja.


“Ini merupakan penghargaan yang telah secara rutin diterima oleh K3RS. Harapannya K3RS ke depan dapat dikerjakan lebih baik lagi. Tentunya ini membutuhkan support dan kesadaran bareng dari segenap civitas RS untuk sama-sama mempertahankan dan menrapkan norma-norma K3 di Rumah Sakit,” tukas pria yang juga menjabat Kasi Penunjang Medik tersebut.


RSUD Moh Anwar Minta Masyarakat Patuhi 3M


Pemerintah mewajibkan semua penduduk memakai masker ketika berada di luar rumah. Hal ini dijalankan, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Corona, alasannya dengan menggunakan masker, penduduk mampu menangkal penularan virus ini.


Pemerintah menyarankan biar penduduk lazim menggunakan masker kain, sedangkan masker N95 dan masker bedah digunakan oleh tim medis.


Sebagai langkah positif memutus mata rantai penyebaran Covid-19 RSUD dr. H. Moh. Anwar mengharuskan pasien dan hadirin mengenakan masker.


“Tidak mengenakan masker bermakna tidak mampu mengakses pelayanan. Baik pelayanan rawat jalan, rawat inap, layanan pendukung maupun pelayanan info dan pengaduan,” terperinci Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati. M.Kes.


Hal itu katanya, sebagai bentuk kongkrit pihak RSUD melakukan 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan mempertahankan jarak), selaku ikhtiyar memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Apapun yang menjadi himbauan pemerintah, harus menjadi komitmen kita bersama,” imbuhnya.


Langkah yang telah diambil pemerintah, termasuk implementasi di RSUD Moh. Anwar, lanjut dr. Erli, semata melindungi sesama agar tidak terpapar Covid-19.


“Social atau physical distancing kita patuhi, wajib kenakan masker kita patuhi. Kaprikornus sebaiknya ini memang menjadi janji bersama agar tidak ada yang tidak melaksanakan imbauan itu. Makanya di Rumah Sakit ini mutlak kita wajibkan,” tegasnya.


Lebih lanjut pihaknya menyertakan, pelayanan di RSUD dr. H. Moh. Anwar sumenep tetap berlangsung sebagaimana biasa. Pelayanan tetap dikerjakan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.


“Masyarakat tetap mampu mengakses pelayanan di Rumah Sakit ini sebagaimana umumnya. Hanya saja segala mekanisme mesti dipatuhi demi kenyamanan dan kebaikan bareng ,” sebutnya.


Langkah lain yang juga dipraktekkan instansi yang dipimpin mantan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumenep ini, juga menerapkan pelayanan secara daring atau online.


“Sebenarnya, ini bukan sebuah penemuan gres, melainkan lebih memasyarakatkan semoga lebih memberi manfa’at pada handpone yang kita gunakan sehari-hari,” imbuh Kepala Instalasi Peduli Pelanggan (IPP), Vinda Sartika Basri.


Menurut Vinda, sapaan akrabnya, dalam kurun pandemi ini, intensitas tatap wajah untuk mengakses layanan di IPP mampu dikurangi saat mereka memanfaatkan handphone.


“Konsultasi, layanan isu maupun pengaduan mampu disampaikan melalui panggilan telepon, whatsapp, aplikasi puspa RS, situs web resmi RS tergolong melalui akun resmi medsos rs kami seperti twiter, instagram dan facebook. Kita senantiasa online untuk konsumen, dan kami berkomitmen untuk menawarkan pelayanan dan respon terbaik untuk konsumen,” lanjut Vinda.


Menurutnya, masa pandemi Covid-19 semestinya menjadi moment untuk lebih memanfaatkan TI dalam mengakses layanan IPP dan layanan online lainnya. (*)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel