-->

Sekdaprov Buka Festival Virtual 83 Pelukis Jawa Timur

SURABAYA, -Pameran lukisan secara virtual yang dibarengi puluhan pelukis Jawa Timur, dibuka Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Heru Tjahyono, Selasa (27/10/2020) malam.


Meskipun ekspo dilakukan secara virtual, namun upacara pembukaan diselenggarakan adonan antara upacara offline yang diselenggarakan di Taman Budaya Jatim di Jl Gentengkali Surabaya, dengan audiens yang hadir secara virtual melalui aplikasi Zoom.


Pameran lukisan secara virtual bertajuk “Harmoni Seni Rupa Jawa Timur” ini diselenggarakan untuk memeriahkan HUT ke-75 Provinsi Jawa Timur yang jatuh pada 12 Oktober.


Pameran disertai 83 pelukis yang berasal dari nyaris semua daerah di Jatim, bekerja sama dengan situs khusus untuk lukisan, pasarlukisan.com.


Masing-masing pelukis mengantarkan satu karya yang diseleksi dan diverifikasi oleh satu tim berisikan tiga orang, masing-masing Agus Koecink (Surabaya), Wahyu Nugroho (Pasuruan) dan Syarifudin dari Malang.


Heru Tjahyono, Sekdaprov Jatim dalam sambutannya mengatakan, walaupun ruang menjadi sempit balasan pandemi, tetapi Pemprov Jatim tetap mencarikan ruang bagi para seniman, utamanya para pelukis untuk tetap berekspresi lewat ekspo secara virtual.


“Tetapi ekspo secara virtual ini dibutuhkan hanya untuk menginformasikan kepada masyarakat, mengumumkan kepada pasar yang lebih luas. Karena kesan orang tentu berlainan melihat lukisan lewat handphone (HP) dengan melihat lukisan aslinya. Kalau kita melihat lukisan secara fisik, kita akan menerima rasa dan misteri dari lukisan tersebut. Karena itu nantinya dibutuhkan penemuan-inovasi lagi, contohnya ekspo lukisan secara outdoor, di tempat terbuka, biar tetap mampu menerapkan protokol kesehatan,” kata Heru Tjahyono.


Heru berharap biar Disbudpar Jawa Timur dapat mengkolaborasi antara pekan raya lukisan dengan destinasi pariwisata yang ada di Jawa Timur, misalnya pameran lukisan dengan latar belakang teladas Coban Rondo di kawasan Kecamatan Pujon, Kota Batu. Atau di kawasan lain.


Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Sinarto menyatakan, ekspo secara virtual ini diselenggarakan selaku kepedulian Pemprov kepada masyarakat di kawasan seni rupa.


“Pameran ini mampu diakses oleh masyarakat bukan saja yang tinggal di Jawa Timur tetapi juga secara global. Mereka setidaknya dapat memantau pergerakan seniman Jatim,” katanya.


Melalui aplikasi Zoom, Pustanto, Kepala Galeri Nasional mengapresiasi pekan raya virtual pelukis Jawa Timur ini.


“Sekarang ini keadaan memang sedang tidak wajar , sehingga kita dihadapkan pada suasana opsi, tergolong bagaimana mau berpameran. Pameran secara online memang berlawanan dengan bazar offline, tetapi segi baiknya ekspo secara online tidak mempunyai batas ruang, sehingga karya-karya yang dipamerkan bisa diakses oleh penduduk kapan saja, dan di mana saja mereka berada. Kami mengapresiasi ruang yang disediakan Disbudpar Jawa Timur ini,” kata Pustanto.


Agus Koecink, salah satu tim seleksi menilai karya-karya yang mau dipamerkan secara virtual ini amat variatif, mencakup genre dekoratif, naturalis, abstrak, surealis dan sebagainya. Mereka itu mengikuti bazar dengan metode ajakan dan open call. Mereka, kata Agus Koecink, sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini.


“Memang dalam proses penyebaran dan seleksi ini ada hambatan sebab harus melakukan pekerjaan secara online, khususnya materi-materi seruan atau pengumuman open call yang acap kali tidak bisa dibuka atau di-donwload, sebab ternyata HP pelukis bukan android, dan lain sebagainya. Tetapi itu masalah teknis yang jadinya mampu teratasi juga,” tambahnya.


“Di tengah abad pandemi ini, aku lihat semangat mereka untuk terus menciptakan karya patutlah kita hargai. Ini mengambarkan bahwa penduduk seni di Jawa Timur ini terus bergerak mencipta dan memang perlu diwadahi oleh institusi yang menangani seni dan budaya di pemerintahan,” kata Agus Koecink.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel