Sekolah Di Pesisir Lumajang Diajari Cara Lindungi Diri Dari Bencana
LUMAJANG, -Sejumlah siswa-siswi sekolah di MTs Nurul Islam Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang diedukasi mengenali bencana dan cara melindungi diri saat terjadi peristiwa.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) itu berlangsung selama 2 hari, Jumat-Sabtu (25-26/2021).
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan simulasi bencana gempa bumi oleh Tim SPAB Propinsi Jawa Timur dengan praktik ketika ada gempa bumi terjadi di Sekolah. Hal ini dilaksanakan supaya Sekolah lebih partisipatif dan persiapan kepada peristiwa gempa bumi.
Kepala Seksi Pencegahan SPAB Propinsi Jawa Timur, Dadang Iqwandi mengatakan kunci dari keselamatan ketika terjadi tragedi adalah diri sendiri. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan dari masing-masing individu.
“85 persen keamanan saat terjadi bencana ialah dari diri sendiri yang senantiasa siaga terhadap bencana,” terangnya.
Seperti yang diketahui, sementara waktu yang kemudian ribuan rumah di daerah Kabupaten Lumajang, terutama di Kecamatan Tempursari, Pronojiwo dan Pasrujambe rusak balasan gempa yang terpusat di Wilayah Kabupaten Malang.
Dalam peristiwa gempa bumi tersebut juga dilaporkan 6 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka tertimpa reruntuhan bangunan.
Untuk meminimalkan imbas peristiwa, maka diharapkan kesiapan dan pengenalan potensi peristiwa yang ada di sekitar.
“Kenali ancamannya, minimalkan resikonya, siapkan strateginya, siap untuk selamat,” imbuh Dadang.
Sekolah yang punya potensi musibah harus dilaksanakan pemahaman kebencanaan khususnya didaerah-tempat pesisir selain punya kerentanan tragedi gempa juga bahaya tsunami.
“Didik anak sekolah yang ada di daerahnya beresiko mengalami tragedi agar mereka paham dan menekan angka korban,” pungkas narasumber terhadap .