Tokoh Masyarakat Dan Ketua Ormas Dikumpulkan Di Polres Jember, Ada Apa?
JEMBER, – Puluhan tokoh penduduk lintas agama dan ormas berkumpul di Aula Polres Jember, Jumat (16/10/2020) mendeklarasikan penolakan kepada anarkisme.
Wakapolres Jember Kompol Windy Syafutra, mengatakan deklarasi tersebut dikerjakan sebagai upaya mempertahankan Keamanan dan ketertiban penduduk (Kamtibmas) di abad Pilkada 2020.
Juga belajar dari agresi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang diketahui banyak menyebabkan keributan di nyaris seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur.
“Deklarasi ini untuk mengajak dan menggandeng seluruh stakeholder, juga seluruh unsur masyarakat. Sama-sama mempertahankan keselamatan dan ketertiban masyarakat khususnya di kawasan Kabupaten Jember,” kata Windy, ditemui usai deklarasi.
Penyataan perilaku penduduk lintas agama dan oramas itu, kata pria berpangkat bintang satu itu, juga sebagai langkah persiapan di era Pilkada 2020.
“Karena dikala ini di masa pesta demokrasi pemilihan kepala tempat (sebagai langkah persiapan Kamtibmas), juga (yang saat ini ramai dibahas), soal berita-info penolakan UU Cipta Kerja, yang kita tahu di Jakarta, yang selsai ricuh dan anarkis,” katanya.
Untuk Kabupaten Jember, juga tak ubahnya sama dengan di Jakarta. “Yang juga ada kejadian (anarkis), tetapi beruntung tidak terlampau parah untuk kawasan kita. Namun mencar ilmu dari itu, kita adakan deklrasi ini untuk sama-sama mempertahankan,” katanya.
“Jadi meskipun ada agresi unjukrasa, jangan sampai terjadi anarkis dan keributan yang berakhir tidak baik,” sambungnya.
Dalam ulet deklrasi tersebut, dikenali poin-poin yang disepakati diantaranya. Siap menjaga keutuhan NKRI, dan membuat situasi Jember yang kondusif, damai, dan sejuk.
Mengutuk keras tindakan anarkis yang menyebabkan kerusakan aset warga, akomodasi lazim, dan mengakibatkan cemas di tengah penduduk .
Kemudian yang terakhir, menghimbau supaya penyampaian pertimbangan di tampang umum dikerjakan dengan santun dan tenang.