Warning! Ketersediaan Bed Rs Covid-19 Di Jatim Lampaui 80 Persen
SURABAYA, – Jumlah pasien faktual Covid-19 yang dirawat di sejumlah Rumah Sakit (RS) di Jawa Timur terus bertambah.
Akibatnya, persentase tingkat keterisian daerah tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) RS Covid-19 di daerah ini telah melebihi 80 persen.
Berdasarkan data per tanggal 28 Juni 2021, setidaknya ada sebanyak 7.435 pasien menjalani perawatan di rumah sakit atau sekitar 4,4 persen dari total seluruh pasien yang terkonfirmasi nyata Covid-19.
Dengan tingkat BOR RS Covid-19 lebih dari 80 persen, Jawa Timur masuk dalam kategori zona merah untuk ketersediaan kawasan tidur pasien. Hal tersebut berdasar ketentuan SE Menkes HK02.01/MENKES/11/2021 Tanggal 27 Juni 2021.
“Makara sesuai SE, dizonasikan, di mana BOR suatu daerah di atas 80 persen, maka masuk zona merah. Sedangkan di 60-80 persen masuk zona oranye/kuning. Dan di bawah 60 persen masuk zona hijau,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Dr Makhyan Jibril, Selasa (29/6/2021).
Jibril merinci, ada belasan tempat di Jawa Timur yang rumah sakitnya dalam keadaan BOR diatas 80 persen. Baik itu BOR isolasi Covid-19 biasa, ataupun BOR ICU Covid-19.
Untuk BOR isolasi Covid-19, 13 Kabupaten/Kota di Jatim masuk zona merah. Yakni Kota Surabaya, Bojonegoro, Jember, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Magetan, Pamekasan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Sampang, dan Sidoarjo.
Untuk Kota Surabaya, BOR isolasi Covid-19 telah mencapai angka 98 persen. Kemudian disusul Ponorogo 96 persen, Sidoarjo 94 persen, Kabupaten Mojokerto 94 persen.
Sedangkan untuk BOR ICU Covid-19, 11 Kabupaten/Kota di Jatim masuk zona merah. Yakni Kota Surabaya, Ponorogo, Pamekasan, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Magetan, Kota Pasuruan, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, dan Bondowoso.
Untuk Kota Pasuruan dan Kota Mojokerto, BOR ICU Covid-19 telah meraih angka 100 persen. Lalu Sidoarjo 98 persen, Kota Surabaya 93 persen.
Meski sejumlah kawasan dilaporkan mempunyai BOR hampir penuh, Jibril mengaku ada beberapa RS di daerah yang kondisinya justru mempunyai BOR di bawah 60 persen.
“Tidak merata lonjakan pasien di RS-nya. Kalau dihitung secara keseluruhan di Jatim sendiri, rata-rata BOR dikala ini, 78,5 persen baik ICU atau isolasi biasa,” lanjutnya.
Agar beban rumah sakit tidak kian bertambah, Jibril pun menyarankan semoga rumah isolasi seperti yang dibangun di lingkungan Balai Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), di safe house Malang, sampai tempat isolasi lain makin dioptimalisasi.
“Sejauh ini, rumah isolasi belum terpakai dengan maksimal. Ini yang mau dimaksimalkan, sesuai kode Bu Gubernur, pasien OTG, ringan akan dirawat di rumah isolasi,” tutup ia.