-->

9 Ciri Perkutut Yang Tidak Baik Di Pelihara Atau Membawa Sial

Burung Perkutut ini memiliki Mitos yang berpengaruh khususnya bagi penduduk jawa yang bermula dari trsdidi dan filsafah penduduk jawa menyebutkan seseorang laki-laki sampaumur harus mempunyai kelengkapan priya sejati yang sempurna memiliki wisma (rumah/daerah tinggal), curiga (keris/ senjata andalan), kukila (burung), turangga (kuda/ kendaraan), gangsa, dan garwa (istri/pendamping hidup). Burung Perkutut diyakini selaku burung yang disebut sebagai kukila dengan berbagai usulantradisi jawa. Ditambah lagi adanya mitos legenda JOKO MANGU adalah legenda burung perkutut milik Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir) yang ialah jelmaan Pangeran dari Pajajaran yang bernama Joko Mangu.


Burung Perkutut mampu dibilang pemenuhan kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya mampu menunjukkan situasi hening, teduh, santai senang dan seakan-akan pemiliknya mampu bekerjasama dengan alam semesta secara langsung. Selain itu, perkutut juga dianggap mempunyai kekuatan mistik yang dapat mensugesti pemiliknya menurut katuranggan atau ciri mathi, sehingga diandalkan mampu menenteng keberuntungan atau menjinjing sial bagi pemiliknya.


Untuk mengetahui ciri seekor perkutut itu baik atau tidak dipelihara, dapat di lihat berdasarkan katuranggan (ciri fisik) dan ciri mathi (sifat, sikap dan pada dikala berbunyi) :



1. Burung Perkutut Durgo Nguwuh


Ciri-ciri pada jenis burung perkutut ini yang bisa kita jumpai yakni, perkutut berbunyi, manggung hanya pada tengah malam saja. Mitos yang beredar bahwa burung ini tidak manis untuk di pelihara, pemiliknya akan mendapatkan hambatan, selaku contoh sering sakit, rumah tangga berserakan dan hidupnya sering kelemahan.


2. Burung Perkutut Durgo Ngerik


Ciri-ciri yang bisa kita dapatkan pada jenis burung perkutut ini ialah adalah selalu berkicau, berbunyi atau manggung saban hari tidak kenal lelah baik siang dan malam. Mitos yang meningkat pada perkutut ini yakni rezeki pemiliknya akan seret serta rumah tangganya sering bertengkar.


3. Burung Perkutut Wisnu Tinundung


Ciri-ciri pada burung perkutut yang tergolong jenis ini yaitu bagian warna bulu hitam, namun tidak merata. Mitos yang beredar bahwa yang memelihara jenis burung perkutut ini, cita-cita atau harapan sangat susah untuk tercapai.


4. Burung Perkutut Brahma Suku


Ciri-ciri serta jenis burung perkutut ini mampu kita lihat dengan adanya tanda pada bab bulu mempunyai warna agak kemerahan. Mitos yang beredar, pemilik burung ini akan sering sakit-sakitan, karena burung ini bisa memanggil penyakit.


5. Burung Perkutut Brahma Kukup


Ciri-ciri mampu kita lihat pada burung ini, dengan adanya tanda pada bab kepala sampai ekor, bulu perkutut ini memiliki warna putih. Mitos yang beredar, bahwa jenis perkutut ini bisa menghadirkan sial bagi penghuni keluarga pemiliknya.


6. Burung Perkutut Lubuh Geni


Ciri-ciri yang mampu kita lihat di tandai dengan adanya bab bulu mempunyai warna agak merah, namun tidak merata. Mitos yang beredar pemiliknya sering kesulitan dan kelemahan uang.


7. Burung Perkutut Buntel Mayit


Ciri-ciri yang bisa kita lihat pada jenis burung perkutut Buntel Mayit yakni, di bab sayapnya terdapat bulu yang warnanya putih. Mitos burung ini bencana akan selalu mengintai pemilikya atau keluarganya.


8. Burung Perkutut Lembu Rawan


Ciri-ciri yang bisa kita lihat pada burung perkutut ini dengan adanya seluruh bulu pada tubuh perkutut, pertumbuhanya tidak bagus, tidak merata. Mitos perkutut ini pemiliknya senantiasa akan mengalami kesusahan rezeki pemiliknya susah.


9. Burung Perkutut Kelabang Kepipit


Ciri-ciri yang bisa kita jumpai pada jenis burung perkutut ini, jika bagian sayap kita buka atau renggangkan, terdapat bulu putihnya. Mitos yang beredar bahwa burung perkutut ini kurang elok untuk di pelihara,alasannya adalah dalam bahtera rumah tangga mampu mengalami cekcok, sengketa dan kurang akur antara suami dan istri.


 


Itulah beberapa ciri-ciri burung perkutut yang tidak baik pelihara di lihat dari katuranggan (ciri fisik) dan ciri mathi (sifat, sikap dan pada dikala berbunyi) berdasarkan mitos dan legenda jawa, selain sudah menjadi etika atau budaya adanya unsur magis yang menyertainya merupakan daya tarik sendiri bagi para pecintanya utamanya bagi kalangan penduduk jawa yang masih kental akan mitos legenda dari jaman dahulu. Tapi mungkin dikala ini telah banyak yang beralih ke Perkutut Bangkok yang dari segi suara lebih baik dari jenis lokal alasannya dan dari fisik juga lebih besar, namun dari segi mitos magis nya telah hilang. Semoga berguna!



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel