Angka Kasus Covid-19 Melambung Tinggi, Jombang Kembali Ke Zona Oranye
JOMBANG, -Kabupaten Jombang kembali berstatus zona oranye penyebaran Covid-19, sesudah sebelumnya sudah menyandang zona kuning.
Pasien nyata Covid-19 di kawasan lokal pun terus meningkat semenjak tiga hari terakhir.
Bukan itu saja, peta di seluruh 21 kecamatan juga mengalami pergeseran signifikan. Saat ini, dua kecamatan yang berstatus zona merah, yakni Kecamatan Jombang (kota) dan Gudo. Padahal sebelumnya, dua kecamatan tersebut bersatus zona oranye.
Tak cuma itu, sejumlah kecamatan yang sebelumnya berstatus zona hijau (nihil positif Covid), juga berubah menjadi zona kuning. Alhasil, tempat zona hijau sekarang hanya lima kecamatan saja.
Yakni Kecamatan Ngusikan, Kudu, Bareng, Wonosalam, dan Kecamatan Perak.
Berdasarkan data di laman Dinas Kesehatan Jombang pada Rabu (16/6/2021) pukul 13.00 WIB, jumlah pasien nyata Covid-19 sebanyak 55 orang.
Jumlah itu meningkat tajam dibanding sehari sebelumnya yang berjumlah 45 pasien. Bahkan pada hari sebelumnya lagi, cuma 34 orang nyata Covid. Tercatat, ada penambahan 21 orang selama dua hari.
Dari jumlah tersebut, Kecamatan Gudo dan Jombang (Kota) menjadi penyumbang pasien Covid terbesar. Masing-masing terdapat 13 orang.
Sisanya, yakni Kecamatan Megaluh sebanyak 5 pasien, Diwek 4 pasien, serta Bandarkedungmulyo, Tembelang dan Sumobito yang masing-masing berjumlah 3 pasien kasatmata.
Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho membenarkan adanya peningkatan yang cukup signifikan tersebut.
Saat ini, pihaknya telah menggelar rapat dengan tiga pilar (Pemkab dan Kodim/0814) menyikapi peningkatan pasien Covid tersebut.
“Saat ini Kabupaten Jombang berkembang menjadi zona oranye,” kata Kapolres ketika ditemui di Balai Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Rabu (16/6/2021).
Kapolres Jombang menyertakan, bahu-membahu sempat ada penurunan sampai angka 18 pasien pascalebaran. Namun kenaikan sungguh tinggi kembali terjadi.
Kapolres pun meminta masyarakat tidak terus menerapkan prokes (protokol kesehatan).
“Tetap menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, mempertahankan jarak menyingkir dari kerumunan, serta meminimalkan mobilitas,” harapnya.
Terkait jam malam, Agung belum berani menawarkan kepastian. Pihaknya akan melakukan koordinasi apalagi dahulu dengan Pemkab Jombang.
“Seperti hari ini kita sosialisasi prokes di Balai Desa Kepatihan. Kalau angka pasien Covid-19 menurun lagi, jam malam tidak akan diberlakukan. Akan tetap kami akan melakukan koordinasi apalagi dulu dengan Pemkab Jombang,” pungkas Agung.