-->

Kasus Mayat Bayi Terbakar, Polres Jember Kerjasama Dengan Bidan Desa

JEMBER, – Kasus bayi terbakar yang didapatkan warga di pinggiran sungai Dusun Kramat, Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat terus didalami polisi, guna mengungkap perkara tersebut.


Selain telah mengusut 9 orang saksi untuk mengungkap masalah tersebut, polisi juga berkoordinasi dengan bidan desa setempat.


“Saat ini terkait perkara bayi terbakar itu masih dalam tahap pengusutan, lalu terkait tahapan itu, kami juga berkoordinasi dengan bidan atau posyandu desa lokal,” kata kata KBO Reskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arif, Sabtu (20/11/2020).


Koordinasi tersebut, kata Arif, dimaksudkan untuk meminta data berapa jumlah ibu hamil yang ada di daerah desa setempat.


“Yang usia kandungannya ketika insiden ditemukannya bayi terbakar itu, adalah diperkirakan waktu melahirkan. Makara itu tahapan pengusutan yang kita kerjakan untuk mengungkap perkara ini,” jelasnya.


Terkait pemeriksaan terhadap 9 orang, kata mantan Kanit Reskrim Polsek Tempurejo ini, mereka yakni warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi inovasi bayi terbakar itu.


“Jadi selain saksi yang pertama kali memperoleh bayi terbakar itu, saksi yang kami periksa yaitu warga yang tinggal tidak jauh dari TKP, dan juga saksi lain, yang juga ikut mengenali inovasi (bayi terbakar) itu,” ujarnya.


Terkait keberadaan jenazah bayi malang itu, lanjutnya, dikala ini berada di Kamar Jenazah RSD dr Soebandi. Setelah sebelumnya dipindah dari kamar mayat di RSD Kalisat.


“Pemindahan itu dilaksanakan untuk proses autopsi pada mayat bayi terbakar itu,” katanya.


Namun Arip enggan mengungkapkan hasil dari autopsi yang sudah dikerjakan polisi itu. Bahkan ketika ditanya apakah didapatkan bukti baru dari masalah yang dinilai tragis itu? Kembali Arip tidak menjelaskan dengan gamblang.


“Yang jelas untuk pendalaman, kami akan menilik lebih detail lagi. Jika nantinya terkait hal ini (kasus bayi terbakar) diketahui ada kemajuan lanjutan, akan kami sampaikan,” pangkasnya.


Diketahui masalah bayi terbakar ditemukan warga itu membuat gempar warga sekitar. Pasalnya banyak info yang beredar di masyarakat, bahwa bayi malang itu yakni korban kejahatan.


Serta disangka pelaku yakni orang tua dari si bayi yang tidak menginginkan eksistensi bayi tersebut.


Bahkan timbul prasangka, bayi berjenis kelamin wanita itu yakni hasil dari kekerabatan gelap. Kemudian sengaja dibunuh dengan sadis oleh orang tuanya, dengan cara terbakar.


“Sekarang jika memang bayi itu dari hasil hubungan pernikahan yang sah, mustahil ada insiden seperti ini. Bahkan orang bau tanah sang bayi niscaya akan mencintai,” kata Safitri, seorang warga.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel