Kebakaran Rumah Pejabat Dinkes Tulungagung, Polisi Masih Menunggu Hasil Puslabfor Polda Jatim
TULUNGAGUNG, – Polisi masih belum memutuskan penyebab terbakarnya rumah pegawai Dinkes Tulungagung, Masduki, yang ludes dilalap api pada Kamis (3/12/2020) dini hari.
Sejauh ini Polres Tulungagung masih menunggu hasil dari tim Puslabfor Polda Jatim yang sedang meneliti sejumlah sampel.
“Hasil pengusutan dari laboratorium forensik ini akan menjadi acuan kami untuk memastikan penyebab kebakaran,” jelas Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, Sabtu (5/12/2020).
Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan ada tidaknya unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut. “Ini belum, masih kita dalami dan kita menunggu hasil uji forensik,” tegasnya.
Menurutnya, team Inafis Polres Tulungagung sudah melakukan kenali dan olah kawasan insiden kasus pascakebakaran berhasil dipadamkan.
Saksi-saksi tergolong korban Masduki selaku pemilik rumah juga telah dimintai keterangan. Kendati ada legalisasi korban sempat mengalami teror dan sejumlah ancaman.
“Sambil terus menggali keterangan saksi dan bukti serta isyarat lain, kami masih menanti Puslabfor tiba dalam waktu bersahabat,” jelas Handono.
Diberitakan sebelumnya, rumah Masduki, Kepala Seksi Kefarmasian dan Obat-obatan Dinas Kesehatan Tulungagung, di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung terbakar pada Kamis (3/12/2020) dini hari.
Dua mobil eksklusif dan satu sepeda motor dinas, hangus dalam insiden tersebut. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu. Api juga secepatnya bisa dipadamkan sebelum merembet rumah warga lain.
Masduki mengatakan, api diketahui menjalar sekitar pukul 03.00 WIB, saat dia dan istrinya terlelap tidur.
“Setelah saya tahu terbakar, lalu aku menyelamatkan diri ke lantai atas dan memanjat atap rumah warga,” terangnya, Kamis (3/12/2020).
Lanjut Masduki, cuma ada ia dan istrinya di dalam rumah. Api membakar bab depan rumah, mulai dari ruang tamu, ruang keluarga.
Masduki curiga kebakaran itu bukan kecelakaan, tetapi sengaja dilakukan oleh seseorang. Kecurigaan itu bukan tanpa argumentasi. Sebelumnya, beliau mengaku menerima ancaman dari seseorang.
“Kemarin sekitar 1,5 bulan yang kemudian, sekitar pukul satu malam ada orang datang ke sini, bilang kalau saya akan celaka. Bahkan dia juga sempat dibawa ke RT lokal,” jelasnya.