Langkah Pemprov Jatim Persiapan Lonjakan Perkara Covid-19
SURABAYA, – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengambil sejumlah langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan masalah Covid-19 di abad libur panjang akhir tahun 2020.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, langkah antisipatif tersebut dengan memperbesar jumlah rumah sakit referensi dari yang semula 127 rumah sakit menjadi 145 rumah sakit. Termasuk dengan menambah daya tampung Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus bagi penyakit menular di RSUD dr Soetomo Surabaya serta pada ruang Intensive Care Unit (ICU).
“Kenapa kita mempersiapkan perluasan ini, alasannya memang ada kecenderungan kenaikan setelah libur panjang,” ujar Khofifah, Sabtu (26/12/2020).
Selain itu, pihaknya juga memperbesar daerah tidur di seluruh rumah sakit rujukan menjadi 7001 dari sebelumnya 6611 kawasan tidur. Salah satu pada rumah sakit darurat Ijen Boulevard di Malang.
Pemprov Jatim disampaikan Khofifah, juga mengkonversi rumah sakit paru di Jember maupun Surabaya menjadi rumah sakit yang fokus melayani pasien Covid-19.
“Makara dari 127 rumah sakit, menjadi 145 rumah sakit. Dari 6611 bed menjadi 7001 bed,” ujar beliau.
Akan tetapi, banyak sekali langkah antisipatif yang sudah disiapkan pemerintah itu, berdasarkan Khofifah, tidak akan berarti apa-apa kalau penduduk tetap abai kepada Protokol Kesehatan (Prokes).
Operasi yustisi yang gencar dilakukan pegawapemerintah penegak hukum di hampir 3 juta titik juga dibilang Khofifah, bakal tidak berguna apabila tidak disokong kesadaran penduduk dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak yang kondusif serta mencuci tangan pakai sabun.
“Kesiapsiagaan kita ini mesti diikuti kepatuhan masyarakat, untuk tetap melakukan protokol kesehatan,” pintanya.
Sementara menjelang akhir tahun ini pihaknya meminta kepada penduduk agar menunda rencana piknik.
“Dan jangan ada perayaan menyambut tahun gres, yang menyebabkan penduduk berkumpul,” pungkasnya.
#ingatpesanibu #3M