-->

Mahasiswa Untag Surabaya Latih Penduduk Di Sidoarjo Berwirabisnis

SIDOARJO, – Masa pandemi Covid-19, mahasiswa turun jalan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk menolong pelaku perjuangan Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengerjakan bisnisnya.


Salah satunya Miftakhul Nur Fatmawati. Mahasiswi Program Studi Psikologi di Untag Surabaya tersebut membantu usahawan yang ada di desanya, Desa Watesrowo RT 39 RW 06, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.


Dalam program kerja dengan tema pemulihan ekonomi yakni ‘Pelatihan Pembuatan Produk Olahan Kedelai serta Perluasan Mitra Produktif dan Pemasaran’ tersebut, mahasiswi yang erat dipanggil Mifta itu eksklusif menggeluti ke penduduk .


Menurut Mifta, pandemi covid-19 yang terjadi dikala ini, sangat berdampak kepada sektor perekonomian tanpa terkecuali para wirausaha. Jika sebelumnya bisnis yang dilakoninya berlangsung tanpa gangguan, kini menjadi terhambat.


Apalagi di Desa tersebut rata-rata menjual makanan dan minuman. Sehingga masyarakat luas banyak yang berhati-hati dalam memilih dan memakan makanan maupun minuman.


“Benyak para wirausaha yang mengeluh dengan pendapatan. Sehingga mereka banyak yang mempergunakan hasil perkebunan seperti buah-buahan, sayur hingga tanaman rimpang,” kata Miftakhul Nur Fatmawati, Minggu (27/12/2020).


Dengan adanya mahasiswa, setidaknya mereka sangat terbantu dengan adanya sejumlah training-pembinaan. Salah satunya pembuatan produk olahan kedelai menjadi sari susu kedelai.


Sari susu kedelai ini banyak manfaatnya, mulai dari menjaga kekebalan badan, pengganti susu sapi, mempertahankan kesehatan tulang dan sendi hingga mempertahankan kesehatan jantung. “Keberadaan kita di sini untuk membantu warga dalam proses pembuatan,” ucapnya.


Tidak cuma pengolahan, mereka juga diberikan pelatihan pemasaran. Metode pertama yaitu dengan sistem reseller atau kawan memasarkan kembali produk dengan harga yang lebih tinggi dari penjual asli. Kedua, dengan sistem pemanfaatan media sosial selaku media penjualan.


Metode pemasaran reseller, pedagang membuka kesempatan bagi warga biasa untuk memasarkan kembali produksinya, sehingga bisa memberdayakan masyarakat yang lain. “Kaprikornus reseller menerima laba komplemen lewat produk penjualannya,” kata Miftah.


Sementara manfaat metode penjualan melalui media sosial, pedagang tidak lagi mengeluarkan biaya perhiasan. Untuk ketika ini, sistem tersebut banyak di lakukan oleh para pebisnis kecil untuk mengenalkan produknya.


“Semoga dengan pelatihan yang di berikan dapat berfaedah untuk masyarakat yang berpartisipasi, sehingga bisa untuk mendapatkan ongkos pemanis di kala pandemi covid,” pungkasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel