-->

Melayang Dari As Ke Australia, Seekor Merpati Balap Terancam Hukuman Mati

SURABAYA, – Joe, si merpati balap, selamat dari perjalanan luar biasa sejauh 13.000 kilometer melintasi Samudra Pasifik dari Alabama, AS, ke Melbourne, Australia.


Sayangnya, pihak berwenang kini mempertimbangkan untuk membunuh burung itu sebab dianggap melanggar undang-undang karantina Australia. Pihak berwenang cemas burung itu mungkin menenteng penyakit.


Ada laporan wacana burung merpati balap yang hilang di AS selama program balap merpati Oktober 2020 lalu, dan pihak berwenang percaya bahwa ini mungkin Joe.


Joe Menghadapi Hukuman Mati Karena Melanggar Hukum Karantina


Warga Melbourne Kevin Celli-Bird mengatakan terhadap pihak berwenang pada hari Kamis bahwa beliau menemukan burung yang kecapekan di halaman belakang rumahnya di Melbourne pada 29 Desember 2020 kemudian, Gizmodo melaporkan.


Merpati ini ialah burung yang sama yang menghilang dari perlombaan di AS pada tanggal 29 Oktober tahun yang serupa.


Menurut para ahli, Joe mungkin menumpang di kapal kargo untuk menyeberangi Pasifik dan mencapai Australia. Nama Joe diambil dari nama Presiden terpilih AS Joe Biden.


Celli-Bird menyampaikan bahwa merpati balap sepertinya sudah memutuskan untuk tinggal di halaman belakang rumahnya sehabis dia beri air. Burung itu mandi di halaman belakang rumahnya dan makan biskuit yang beliau beri.


Setelah menilik, dia menyadari bahwa burung itu yakni merpati balap sehingga beliau segera menelepon klub merpati lokal namun menyampaikan itu tidak tercantum dalam catatan mereka.


“Saya mencarinya di Google, dan itu menunjukkan persatuan merpati balap Amerika, dan itu didaftarkan kepada seseorang di Montgomery, Alabama,” kata Celli-Bird kepada 7NEWS di Australia. Pada alhasil, dia tidak sukses menelepon pemilik Joe.


merpati balap

Rute dan jarak tempuh yang dilalui Joe, si merpati balap yang menghadapai bahaya eksekusi mati. (dailymail.co.uk).


Berita perihal Joe tidak luput dari Dinas Karantina dan Inspeksi Australia yang terkenal ketat.


Otoritas karantina meminta Celli-Bird Kamis lalu untuk menanyakan apakah ia dapat menolong mereka. Mereka menduga burung itu bisa menjadi pembawa penyakit jikalau memang berasal dari Amerika.


Tapi Celli-Bird mengatakan bahwa dia tidak mampu menangkapnya alasannya adalah begitu beliau mendekati Joe dalam jarak 500 milimeter, ia akan kagetdan bergerak.


Otoritas karantina kini menimbang-nimbang untuk menelepon penangkap burung profesional untuk menangkap Joe.


Selain itu, otoritas karantina mengatakan bahwa Joe tidak diizinkan untuk tinggal di Australia alasannya adalah mampu membahayakan keamanan pangan di negara tersebut dan populasi burung liar mereka.


Selain itu, Joe menyajikan “risiko biosekuriti eksklusif ke kehidupan burung Australia dan industri unggas kami,” berdasarkan pernyataan AQIS.


Joe “tidak diizinkan untuk tinggal di Australia,” menurut pernyataan departemen, karena burung itu “mampu membahayakan keamanan pangan Australia dan populasi burung liar kita.”


Akibatnya, pernyataan dari AQIS mengatakan bahwa burung tersebut mendatangkan “risiko biosekuriti eksklusif ke kehidupan burung Australia dan industri unggas kami.”


Kekhawatiran Merpati dari AS Itu Membawa Penyakit


Menurut sekretaris Asosiasi Merpati Nasional Australia, Brad Turner, beliau telah mendengar banyak perkara merpati balap Tiongkok yang meraih Australia saat berada di atas beberapa kapal kargo.


The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa Turner mengatakan bahwa ada panik yang lapang dada perihal merpati yang tiba dari sana alasannya mereka mampu menjadi pembawa banyak penyakit. Kaprikornus ia setuju dengan otoritas karantina bahwa Joe perlu dihancurkan.


“Meskipun kedengarannya bergairah bagi orang wajar – mereka akan mendengarnya dan berkata: ‘ini kejam,’ dan yang yang lain – saya pikir Anda akan mendapatkan bahwa AQIS dan orang-orang semacam itu akan menawarkan santunan sepenuh hati mereka untuk inspirasi, “kata Turner.


 


***


 


Artikel ini diubahsuaikan dari Erika P. di laman Science Times dengan judul semula: Joe the Racing Pigeon Who Traveled From US to Australia Now Faces Death Penalty

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel