-->

Membingkai Indahnya Maritim Selatan Dari Jembatan Selowangi Lumajang

LUMAJANG, – Jembatan terpanjang di Kabupaten Lumajang yang menghubungkan dua desa di dua kecamatan berlainan, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh dan Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian, menjadi spot rekreasi gres di Jalur Lintas Selatan (JLS).


Dari atas jembatan yang membentang sepanjang 370 meter itu, daya tarik hamparan lahan pertanian tampakbegitu mempesona. Tak terlalu jauh dari hamparan sawah itu, gelombang laut selatan tampaksusul menyusul menepi ke pantai. Gemuruh dan deburnya terdengar perkasa. Begitu hebat.


Tak mengherankan kalau belakangan, jembatan itu menjadi pilihan favorit warga setempat dan luar kota. Pada akhir pekan, utamanya hari Minggu, bukan warga Kabupaten Lumajang saja yang menikmati keindahan panorama dari atas jembatan itu, tapi juga warga dari Malang, Probolinggo dan Jember.


Yanti Wardani, warga asal Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, mengaku sengaja ingin menikmati pemandangan bahari selatan pada Minggu pagi dari atas jembatan. Selain penasaran dengan keindahannya yang belakangan makin booming , murah-meriah juga menjadi alasannya adalah.


“Wisata murah dan gratis tetapi membuat betah. Pemanganganya sungguh fantastis,” kata Yanti yang tiba bersama keluarganya, Minggu (22/11/2020).


selowangi

Para hadirin yang dan penjualdi atas Jembatan Selowangi, Kabupaten Lumajang. (Efendi Murdiono)


Wati, warga lokal, menyampaikan, selain jembatan Pandanwangi lokasi rekreasi di JLS yang kerap menjadi jujukan warga yang ingin tamsya di JLS, bisa menikmati wisata dirgantara di Lapangan Tembak Pandanwangi dan Padang Savana.


Di Jalur Lintas Selatan tersebut, di bagian barat jembatan Pandanwangi juga terdapat spot yang tak kalah mempesona, misaalnya, rekreasi Cemoro Sewu, Batu Pecak dan Bambang.


“Kalau hari piknik tempat rekreasi di seputaran Jembatan Selowangi selalu ramai. Tapi ya tidak seramai sebelum pandemi Corona,” kata Wati.


Menjelang siang, di jembatan yang indah itu para pesepeda masih beristirahat di sana. Mereka memilih jembatan itu sebagai titik rehat sehabis menggowes semenjak pagi. Sementara para pengendara mobil dan sepeda motor, tampak datang dan pergi untuk melepas penat sekedar beristirahat dan memanjakan mata.


Di sepanjang jembatan itu, di dua sisi jembatan, kiri dan kanan, para penjual minuman dan kuliner berjejer melayani pembeli yang hendak melengkapi indahnya final pekan.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel