-->

Militer Filipina Sergap Kelompok Abu Sayyaf, 7 Anggota Tewas

MANILA, – Sekitar tujuh anggota kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf Group (ASG) tewas dalam peperangan di bahari dengan militer di provinsi Sulu, Filipina selatan.


Mereka dilaporkan berniat melakukan kegiatan penculikan di daratan utama Mindanao ketika mereka dicegat oleh militer.


Dilansir Aljazeera, Selasa (3/11/2020) komandan bagian Barat Angkatan Bersenjata Filipina menyampaikan “serangan habis-habisan” diluncurkan pada Selasa pagi terhadap kelompok pejuang di akrab Pulau Sulare, yang terletak di sebelah barat kubu ASG di Jolo.


Letnan Jenderal Corleto Vinluan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer mengantarpesawat dan kapal untuk melawan kalangan yang dipimpin oleh Radullan Sahiron dan Mundi Sawadjaan – tersangka utama dalam pemboman kembar di Jolo pada Agustus yang menewaskan lebih dari dua belas prajurit.


“Terjadi baku tembak yang berlangsung selama 25 menit, dan mengakibatkan kapal karam yang dimanfaatkan oleh kurang lebih tujuh anggota ASG,” kata Vinluan dalam suatu pernyataan.


Kelompok tersebut dikabarkan bermaksud melakukan aktivitas penculikan di daratan utama Mindanao ketika mereka dicegat oleh militer.


Vinluan menyertakan bahwa dua anggota golongan itu diyakini selaku saudara pria Sawadjaan.


Militer mengidentifikasikan mereka sebagai Madsmar Sawadjaan dan Mannul Sawadjaan yang, berdasarkan pihak berwenang, semestinya menggantikan pemimpin ASG Hatib Hajan Sawadjaan, yang keberadaannya tetap tidak diketahui.


Militer belum mengidentifikasi pejuang ASG lainnya yang tergolong di antara tujuh pejuang yang tewas.


Komandan Satgas Gabungan Sulu, Mayor Jenderal William Gonzales, mengatakan bahwa operasi penelusuran dan pengambilan sedang dijalankan. “Kami akan memakai semua aset udara, maritim dan darat kami yang tersedia untuk menetralkan teroris lokal ini,” kata Gonzales seperti dikutip.


Sulu diketahui selaku kubu Abu Sayyaf yang telah bersekutu dengan ISIL (ISIS). Abu Sayyaf sudah usang berjuang untuk kemerdekaan wilayah selatan Mindanao, yang mereka anggap selaku tanah air leluhur mereka sejak abad kolonial pra-Spanyol.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel