Pemancing Ikan Di Lumajang Yang Terseret Ombak Bahari Selatan Ditemukan
LUMAJANG, – Sampurno (25) pemancing ikan yang terseret ombak di pantai Meleman, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangaun, Kabupaten Lumajang, pada Rabu (18/11/2020) siang sukses didapatkan sekitar pukul 11.30 WIB, Jumat (20/11/2020).
Warga Dusun Trunosari, Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang tersebut didapatkan oleh tim SAR gabungan Basarnas pos Jember dan TRC BPBD Lumajang dalam kondisi sudah meninggal dengan badan yang utuh dan sedikit melepuh akibat sengatan sinar matahari. Demikian juga dengan baju, celana, sepatu dan alat pancingnya.
Komandan Tim (Dantim) penelusuran Peltu (Pur) TNI-AD Sugiono menyampaikan, korban pribadi dibawa ke daratan dan dilarikan ke tempat tinggal sakit umum DR. Haryoto, Lumajang untuk identifikasi dan diautopsi.
Serampung identifikasi dan autopsi, mayit dibawa ke tempat tinggal murung untuk dimakamkan.
Sugiaono menjelaskan, tim berperahu karet dari Basarnas pos Jember yang dipimpin oleh Rudi Prahara tersebut gres mampu diturunkan pada Kamis (19/11/2020) siang alasannya ketinggian gelombang berkisar antara 2,5 meter sampai 4 meter.
“Gelombang landai jadi mampu masuk ke laut dan kembali ke darat dengan aman”, kata Sugiono.
Diberitakan sebelumnya, Sampurno (25) pemancing ikan yang dikabarkan terseret ombak di pantai Meleman, Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangaun, pada Rabu (18/11/2020) siang, sampai Kamis (19/11/2020) siang ini belum ditemukan.
Tim Reasksi Cepat (TRC) BPBD, Basarnas Pos Jember, keluarga korban dan warga masih dalam upaya penelusuran korban yang berasal dari Dusun Trunosari, Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang tersebut.
Informasi yang diperoleh, kecelakaan laut itu tejadi sekitar pukul 14.00 WIB, setelah korban berpisah dari dua rekaanya untuk berpindah titik memancingnya pada pukul 13.00 WIB. Dua rekan korban, Nuhin (19) dan Nanang (26) bertahan di anutan sungai Bondoyudo, sementara korban berpindah ke tepi muara pantai maritim selatan.
Korban diketahui terseret ombak oleh Suroso (50) dan Tohir (40), dua orang warga setempat yang juga hendak mancing. Ketika itu keduanya melihat korban terbawa arus dari muara mengarah ke laut selatan. Keduanya berupaya menolong tetapi tak sukses.