Persiapan Balap Liar, Polisi Di Jember Pilih Sambangi Kawasan Nongkrong ‘Anak Motor’
JEMBER, – Dalam rangka mengantisipasi balap liar sekaligus operasi tertib protokol kesehatan, polisi di Jember melaksanakan pendekatan persuasif dengan mengunjungi daerah-kawasan nongkrong ‘anak motor’.
Misalnya patroli yang dilaksanakan Polsek Sumbersari pada Jumat (19/3/2021) malam hingga Sabtu (20/3/2021) dini hari. Anggota mendatangi sejumlah kawasan nongkrong tergolong di basecamp klub motor Dexxa, Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari.
Polisi tidak memberi langkah-langkah aturan apapun selain mengimbau tidak melaksanakan balap liar dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Polisi sempat mendapati beberapa motor modifikasi drag race di garasi basecamp tersebut. Namun, sehabis diperiksa semua unit motor itu surat-suratnya lengkap.
“Kami cek surat-suratnya lengkap. Motor itu hanya parkir, tidak digunakan. Kami imbau untuk tidak melakukan balap liar,” kata Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamil dikonfirmasi ketika patroli, Sabtu (20/3/2021) dini hari.
Dari himbauan itu, kata Faruk, dibutuhkan pemilik kafe ataupun anggota klub motor taat aturan.
“Namun saat kami lanjut patroli di sekeliling Kampus, tepatnya depan double way Unej kami dapati lima motor tidak mempunyai surat-surat lengkap dan berknalpot brong. Langsung kami bawa ke Mapolsek untuk diamankan,” katanya.
“Nantinya jikalau akan diambil, kita telah bilang pada pemilik motor untuk melengkapi surat-surat dan dikembalikan ke standar dulu,” sambungnya.
Pendekatan persuasif juga dilaksanakan oleh Polsek Kaliwates. “Untuk balap liar tidak ada. Jalur Jalan Gajah Mada yang dulu digunakan arena balapan itu, sekarang sudah jarang alasannya kita lakukan pendekatan persuasif,” ujar Kapolsek Kaliwates, Kompol Edi Sudarto.
Edi Sudarto mengatakan, ‘anak motor’ kini lebih banyak menggelar kopi darat sesama anggota klub motor.
“Jadi kumpul dan memarkir motornya di sepanjang Jalan Gajah Mada itu. Untuk balap liar, jarang dijalankan,” jelas ia.
Namun demikian, katanya, ada masalah-masalah kecil contohnya ‘anak motor’ memainkan gas motornya sekedar untuk menyapa klub motor lain atau sekedar menunjukkan jati dirinya.
“Yang demikian ini tetap kita tindak. Untuk permulaan kami imbau dahulu, tetapi jika masih berulang baru kita tindak tegas dengan mengamankan motornya dan dibawa ke Mapolsek atau Mako Satlantas Polres,” tandasnya.