Peternak Gundah, 7 Sapi Di Tulungagung Mati Misterius, Ketika Dibedah Ada Benda Ini Di Perutnya
TULUNGAGUNG, – Warga Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo diresahkan dengan info serangan ilmu hitam terhadap hewan ternaknya. Ini setelah dalam sebulan terakhir terdapat 8 ekor binatang ternak mati secara tidak masuk akal.
Sedikitnya terdapat 7 ekor sapi dan 1 kambing mati secara tidak masuk akal. Sebab, sehabis dibedah bagian perutnya, ditemukan benda-benda tak masuk akal. Mulai dari kawat, pasir, besi, sampai kemenyan di dalam perut hewan yang mati itu.
Dwi Efendi, warga Desa Sidomulyo yang sapinya mengalami kematian pertanda, dikala ini juga ada salah satu sapinya sakit.
“Satu yang mati dulu sebelum lebaran. Jarak permulaan sakit sekitar 3 hari kemudian mati, ada juga milik warga lain yang sakit pukul 6 sore, mati sekitar jam 9 malam,” terangnya, Selasa (18/5/2021).
Warga pun menerka ajal tidak masuk akal tersebut, sebab serangan ilmu hitam. Karena dari hasil pembedahan pada perut binatang yang mati secara tiba-tiba didapatkan benda-benda tak umum.
“Kalau dari mantri binatang menyampaikan sakit sebab ada peralihan musim. Tapi memang aneh, dari hasil temuan warga semacam itu, ada kawat menyerupai akar, benda-benda semacam besi,” terangnya.
Kepala Desa Sidomulyo Mulyono Susanto menyampaikan, permulaan adanya kabar info ‘jengges’ atau serangan ilmu hitam pada binatang ternak, bermula sesudah viralnya pembedahan pada satu hewan ternak yang mati tidak wajar.
“Iya benar, video itu. Memang tidak rasional dan ilmiah, isi lambung ada benda-benda logam, kawat, yang modern ada juga kemenyan,” terangnya, Selasa (18/5/2021).
Awalnya, dikala ada satu dua ekor sapi yang mati dibiarkan saja. Namun setelah beberapa ekor sapi mati, warga curiga dan membedah perut binatang yang mati. Setelah dibedah, sambung Mulyono, memang ada temuan semacam itu.
“Kalau penyebab pastinya kita tidak berani menyimpulkan, yang terang mirip itu, dan kita juga berusaha menuntaskan dilema ini bukan sekedar dengan ilmu ilmiah namun juga dengan ilmu-ilmu non-rasional,” jelasnya.
Pasca-temuan tersebut, beliau berharap warga desanya agar tetap mempertahankan suasana aman. Dan mencari jalan keluar persoalan ini dengan bijak.
Mulyono menyertakan, terdapat 4 opsi spekulasi tanggapan atas duduk perkara tersebut. Mulai dari hewan ternak mati alasannya serangan ilmu hitam, ataupun karena penyakit.
“Pertama alasannya adalah ilmu hitam, bisa jadi ada orang yang tidak mengamalkan ilmunya atau memang sengaja melakukannya, atau ada orang iseng yang sengaja mencari untung atas maut binatang ternak, keracunan pada pakan hewan atau memang sebab sakit,” pungkasnya.
Apapun masalah yang terjadi, pihaknya menyatakan maut-akhir hayat tersebut tidak masuk akal. Meskipun lazimnya selama satu tahun terjadi masalah ajal hewan ternak sebanyak 1 hingga 2 kasus saja.
“Kalau mati niscaya ada kasus, setiap tahunnya pasti ada. Tapi bila ini ya belum tahu ya. Kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2015 kemudian, tapi waktu itu sapi-sapi mati diserang antraks,” pungkasnya.