-->

Awan Seperti Puting Beliung, Gus Becki: Pesan Bagi Calon Pemimpin Di Mojokerto

SURABAYA, – Kemunculan awan seperti angin puting beliung di langit Mojokerto, Rabu (4/11/2020), menciptakan heboh masyarakat sekitar. Fenomena tak umumitu pun dianggap pesan dari Yang Maha Kuasa untuk insan di bumi.


Pengasuh Padepokan Lillaah Surabaya, Becki Sakuri mengatakan, bila dilihat dari sisi ilmiah peristiwa tersebut merupakan hal yang umum terjadi akhir pembiasan alam.


Namun dari segi spiritual, ia mengatakan, kemunculan awan mirip puting beliung ialah pesan khusus dari Sang Pencipta kepada penduduk semoga senantiasa mawas diri, khususnya bagi kandidat pemimpin di Mojokerto.


“Dengan menyaksikan bentuknya, itu ada pesan yang tersirat. Diharapkan selaku sosok pemimpin nanti itu bisa benar-benar memberi kebaikan, menerangi atau memberi kecerahan terhadap warga,” ujarnya kepada media ini dalam sambungan telepon, Kamis (5/11/2020).


Mojokerto ialah salah satu dari sejumlah kawasan yang mau melangsungkan Pilkada bersamaan untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati abad mendatang. Sebanyak tiga pasang bakal calon bupati dan wakil bupati secara resmi sudah mendaftar selaku kandidat kontestan di Pilkada Mojokerto 2020.


Ketiga pasangan itu diantaranya Pungkasiadi-Titik Masudah, Yoko Priyono-Choirun Nisa, dan Ikfina Fahmawati – Muhammad Al Barra.


Lanjut pria yang biasa disapa Gus Becki ini, para pemimpin khususnya di Mojokerto belakangan kerap mengkampanyekan diri melakukan pekerjaan demi rakyat. Akan tetapi diujung kepemimpinan justru harus berakhir dibalik jeruji besi karena tersandung korupsi.


“Setelah selsai, kena KPK-lah, kena usut ini kena usut itu,” lanjutnya.


Seperti dikenali, Mantan Bupati Mojokerto dua periode, Mustofa Kamal Pasha, ditangkap KPK. Ia divonis 8 tahun penjara dalam perkara suap perizinan menara telekomunikasi, masalah suap proyek jalan, TPPU serta mendapatkan gratifikasi senilai Rp 34 miliar.


Hal itu kata Gus Becki, ialah konsekuensi bagi para pemimpin ingkar kesepakatan. Oleh sebab itu, ia menyampaikan adanya fenomena awan seperti puting beliung ialah pengingat bagi para kandidat pemimpin semoga selalu berpegang pada niat awal pencalonan untuk menyejahterahkan rakyat agar suksesi kepemimpinan tidak berujung bui.


“Kalau permulaan niatnya itu, nawaitu untuk rakyat ya pasti aman. Tinggal niatnya saja, dan yang tahu ya yang bersangkutan masing-masing,” tandas Gus Becki.


Bukan cuma bagi pemimpin di Mojokerto saja, berdasarkan Gus Becki, pesan tersirat dibalik kemunculan awan mirip puting beliung bantu-membantu juga berlaku bagi pemimpin negeri ini. Dimana dia menceritakan, Mojokerto merupakan daerah asal usul kerajaan besar di bumi nusantara. Yakni, Kerajaan Majapahit.


Sehingga masuk akal bila pesan itu lalu timbul lewat fenomena awan seperti angin puting beliung di Mojokerto.


“Makanya (awan) dilewatkan di Mojokerto. Karena jika ditilik, Mojokerto merupakan awal kerajaan besar membawahi Indonesia bahkan luar negeri,” imbuhnya.


Gus Becki pun menyebut, kesuksesan seorang menjadi pemimpin itu dilihat dari tamat kepemimpinannya. Apabila rampung baik-baik saja, maka yang bersangkutan dianggap sukses menjadi pemimpin. Sebaliknya, jikalau yang bersangkutan harus turun tahta alasannya tersandung aturan maka dia tak lain bab dari pemimpin gagal.


“Kesuksesan kepemimpinan dilihat dari simpulan ceritanya nanti,” pungkas beliau.


Diberitakan sebelumnya, sebuah awan seperti puting beliung terlihat diatas langit Mojokerto. Awan itu seperti berbentuk pusaran dengan semburat cahaya berbagai warna putih, kuning, oranye, jingga, debu-bubuk hingga gelap.


Terangnya langit kurun itu, membuat penampakan awan terlihat di sejumlah wilayah di sekitar Mojokerto seperti Malang dan Kota Batu.


Fenomena ini kemudian diunggah dalam suatu postingan Akun Medsos Fitriawati Arbayani, anggota Group Facebook Info Lantas Mojokerto. Tak ayal atas unggahan ini, warganet lalu membanjiri kolom komentar. Ada yang bersyukur akan keindahannya dan ada pula yang mengkait-kaitkan fenomena tersebut secara metafisika.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel