-->

Bahaya ! Ini 6 Jenis Hewan Mematikan Di Dunia Untuk Manusia

kebanyakan hewan mematikan selalu mempunyai ukuran yang besar, seperti singa dengan singa dengan gigi, cakar yang tajam dan pandai berburu mangsanya. Sebenarnya ancaman paling besar terhadap keselamatan manusia tak selalu berasal dari hewan besar.


Beberapa jenis ini mungkin kalian akan sungguh terkejut oleh ukuran nya yang kecil namun bahaya nya terhadap keselamatan mampu sangat fatal. Langsung baca Dibawah ini saja.



1. Ular Mamba hitam



Ular Mamba hitam ialah spesies mamba besar yang berasal atau endemik benua afrika, Ular ini adalah ular berbisa terpanjang di afrika dan juga terpanjang kedua di dunia dari ular lanang, ular ini juga terkenal ular tercepat didunia.


Ciri-ciri dari mamba hitam adalah berbentuk panjang, ramping, dan silindris. Kepalanya berbentuk peti mati dengan mata berukuran sedang, ukuran panjang pada dewasa berukuran 2 hingga 3 meter, namun pernah diketahui spesimen dengan panjang 4.3 hingga 4.5 mete, Bobot seekor mamba hitam diketahui sekitar 1.6kg, walaupun hasil study dari 7 spesimen mamba hitam mengambarkan berat rata-rata 1.3kg, berkisar dari 520 gram (0.52 kg) untuk spesimen berskala panjang 1.01 meter sampai 2.4 kg untuk spesimen berukuran panjang 2.57 meter.


Spesimen-spesimen mamba hitam memiliki perwarnaan bervariasi, mencakup zaitun.coklat kekuningan, kelabu gunmetal tetapi jarang berwarna hitam. Mamba hitam memiliki warna putih-kelabu pada perut bab bawah dan bab dalam mulutnya berwarna gelap kelabu-kebiruan hingga hampir hitam. Matanya berwarna coklat-kelabu dan nuansa kehitaman, dan pupil mata dikelilingi warna putih-silver atau kuning, ular yang masih muda berwarna lebih terperinci dari pada warna yang telah mamba hitam cukup umur, biasa nya berwarna debu-bubuk atau zaitun dan menjadi makin gelap seiring bertambahnya usia.


Susunan sisik pada tubuh mamba hitam berisikan sisik dorsai (badan bagian atas) sebanyak 23 sampai 25 baris dibagian tengah badan, sisik ventral (bab bawah badan) sebanyak 248 sampai 281, sisik subkaudal (divided subcaudals) sebanyak 109 hingga 132, dan sisik anal yang terbagi.


Dibagian mulutnya terdapat 7-8 sisik supralabial (sisik keempat dan kerap kali juga ketiga berada dibawah mata) dan sisik sublabial sebanyak 10-14 dibagian bawah. Di kawasan mata terdapat 3 atau kadang 4 sisik preokular dan 2-5 sisik postokular.


Mamba hitam adalah jenis mamba yang mampu berkelana ditanah (terestrial) maupun diatas pepohonan (arboreal) saat diatas tanah, ular ini bergerak dengan mengangkat kepala dan leher nya, dan biasanya menentukan gundukan rayap, sarang terbekalai, celah bebatuan, dan batang pohon tumbang selaku tempat berlindung. Ular ini beraktifitas pada siang hari (diurnal). Di afrika selatan ular ini dikenali suka berjemur di bawah sinar matahari antara pukul 7 hingga 10 pagi dan juga antara pukul 14 sampai 16 ( jam 2 sampai 4 sore). Ular ini kemungkinan menggunakan lokasi berjemur yang serupa secara berkala .


Mamba hitam memangsa hewan-binatang kecil, biasanya burung, utamanya anak burung, dan mamalia kecil seperti tikus, kelelawar, dan lain lain. Ular ini juga merupakan makanan bagi binatang-binatang pemangsa seperti elang afrika (Circaetus cinereus), yang diketahui memangsa mamba hitam sepanjang 2.7 meter.


2. Lebah madu afrika



Lebah madu afrikanisasi banyak diketahui juga sebagai hewan kecil pembunuh, ialah lebah bibit unggul yang dihasilkan dari perkawinan silang antara lebah afrika, apis mellifera scutellata dengan aneka macam jenis lebah madu eropa mirip (A. m. Ligustica dan A. m. Iberiensis. Lebah madu afrikanisasi ialah jenis lebah penghasil madu paling produktif diantara jenis lebah madu lainyya.


Satu sengatan lebah afrika tidak lebih berbahaya ketimbang sengatan lebah tunggal eropa, walaupun lebah madu afrika merespons lebih cepat terusik ketimbang lebah madu eropa. Mereka mengantartiga hingga empat kali lebih banyak pekerja sebagai respons kepada ancaman. Mereka juga mengejar-ngejar penyusup untuk jarak yang lebih jauh dari sarang. Meskipun orang-orang telah meninggal akibat sengatan 100-300, sudah diperkirakann bahwa takaran mematikan rata-rata untuk orang sampaumur yaitu 500-1.100 sengatan lebah.


Penampilan lebah madu afrika sungguh seperti dengan lebah eropa. Namun, lebah madu afrika sedikit lebih kecil dari ukuran lebah madu eropa. Panjang tubuh rata-rata pekerja yaitu 19mm. Tubuh bagian atasnya ditutupi bulu halus, dan perutnya bergaris hitam.


Habitat orisinil dari lebah madu afrika ( Apis mellifera scutellata ) meliputi kawasan selatan, dan timur afrika. Spesies ini pertamakali diimpor melintasi samudera atlantik ke brasil sebelum menyebar ke amerika tengah, amerika selatan, dan kawasan selatan amerika serikat. Lebah madu afrika berkembanh di tempat tropis dan tidak menyesuaikan diri dengan baik di daerah dingin yang mendapatkan curah hujan lebat.


Hipotesis yang mendasari perilaku agresif lebah madu afrika didasarkan pada gagasan bahwa ras lebah madu afrika ini berevolusi dalam lingkungan yang gersang, dimana masakan lebah langka. Dalam suasana ini, seleksi lebih diminati koloni yang lebih kasar, yang melindungi sumber masakan mereka dan sarang dari predator dan merampok lebah dari koloni lain. Perilaku ini memungkinkan koloni yang lebih agresif untuk bertahan hidup dimana koloni yang kurang agresif akibatnya diseleksi oleh seleksi alam.


3. Katak panah emas



Katak panah emas (phyllobates terribilis) adalah katak panah endemik ke pantai pasifik kolombia. Habitat maksimal katak panah emas yaitu hutan hujan dengan tingkat hujan tinggi (5 m atau lebih pertahun), ketinggian antara 100 dan 200m, suhu setidaknya 26 C, dan kelembaban relatif 80-90%. Di alam liar katak panah emas ialah binatang sosial, hidup dalam kelompok hingga enam individu, tetapi spesimen captive katak panah emas mampu hidup dalam golongan yang jauh lebih besar. Mereka mungkin tampaktidak berbahaya, alasannya adalah ukurannya yang kecil dan warna yang cerah, tetapi katak liar sangat beracun.


Kulit katak panah emas dilapisi dengan racun alkaloid, salah satu dari sejumlah racun yang umum ditemukan pada katak panah emas (batrachotoxins). Racun ini menghalangi saraf korbannya mengirimkan impuls, meninggal otot dalam keadaan kontraksi yang tidak aktif, yang mampu menjadikan gagal jantung atau fibrilas. Batrachotoxins alkaloid mampu disimpan oleh katak selama bertahun-tahun sesudah katak kekurangan sumber masakan, dan racun tersebut tidak gampang memburuk, bahkan saat dipindahkan ke permukaan lain.


Katak panah emas tidak berbisa tetapi beracun binatang berbisa memiliki metode pengantaran toksin, seperti taring atau duri, sedangkan hewan dan tumbuhan beracun tidak mempunyai sistem pengiriman dan bergantung pada pemindahan toksin, tetapi terbatas pada konsumsi, mirip pada umumnya katak panah emas, memakai racun cuma sebagi mekanisme pertahan diri dan bukan untuk membunuh mangsa. Dosis rata-rata yang dimuat akan beragam di setiap lokasi dan contoh makan setempat konsekuen, tetapi rata-rata katak panah emas liar umumnya diperkirakan mengandung sekitar miligram racun, cukup untuk membunuh sekitar 10.000 tikus. Perkiraan ini akan bermacam-macam pada gilirannya, tetapi sebagian besar baiklah takaran ini cukup untuk membunuh antara 10 dan 20 manusia, yang berkorelasi dengan hingga dua gajah jantan afrika. Ini kira-kira 15.000 manusia per gram.


Katak panah emas, seperti kebanyakan katak beracun yang lain, menyimpan racunnya dikelenjar kulit, karena racunnya. Katak-katak itu menghalangi para pemangsanya, racun katak panah emas ini mungkin membunuh predator apapun, kecuali satu spesies ular (liophis epinephelus). Ular ini mungkin resisten terhadap racun katak, tetapi tidak kebal.


Katak dan burung beracun itu sendiri mungkin satu-satunya makhluk yang kebal terhadap racun. Batrachotoxin menyerang akses natrium dari sel-sel saraf, tetapi katak mempunyai kanal natrium khusus yang racunnya tidak berbahaya.


Karena kuliner yang mudah dibeli tidak kaya akan alkaloid yang diharapkan untuk memproduksi batrachotoxin, katak penangkap tidak menciptakan racun dan mereka risikonya kehilangan toxisisitas dalam penangkaran. Faktanya, banyak penggemar dan jago herpotologi sudah melaporkan bahwa banyak katak panah tidak akan memakan semut sama sekali didalam penangkaran, meskipun semut ialah bagian yang lebih besar dari makanan mereka dialam liar, kemungkinan karena tidak tersedianya spesies mangsa alami semut untuk katak penangkaran.Meskipun semua katak kehilangan toxisisitasnya, dikala kehilangan masakan tertentu, dan katak panah emas yang dikawinkan tidak dilahirkan tidak berbahaya, katak racun yang ditangkap secara liar dapat menjaga alkaloid selama beberapa tahun. Tidak jelas spesies mangsa mana yang memasok alkaloid berpengaruh yang memberi katak panah emas tingkat toxisisitas nya tinggi, atau apakah katak memodifikasi racun lain yang lebih efisien, seperti halnya beberapa katak dari genius.


Dengan demikian, toxisisitas yang tinggi dalam katak panah emas tampaknya disebabkan oleh konsumsi serangga kecil atau arthtopoda yang lain, dan salah satunya mungkin benar-benar makhluk paling beracun di bumi. Para ilmuwan sudah menyarankan serangga penting itu kumbang kecil dari keluarga melyridae. Setidaknya satu spesies kumbang ini menciptakan racun yang sama dengan racun katak panah emas. Kerabat mereka dihutan hujan kolombia mampu menjadi sumber batrachotoxins yang ditemukan dalam katak phyllobate yang sungguh beracun di daerah itu.


4. Ikan Buntal atau Fugu



Fugu (babi sungai) ialah kata dalam bahasa jepang untuk ikan buntal dan makanan yang dibentuk dari ikan ini genus (Takifugu), Lagocephalus, atau sphoeroides) atau ikan landak dari (genus diodon ). Fugu mampu sangat beracun sebab mengandung tetradotoxin, sebab itu harus hati-hati penyediaannya untuk menghilangkan bab yang beracun agar tidak mengkontaminasi daging.


Persiapan memasak fugu di restoran sungguh diawasi ketat oleh hukum di jepang dan beberapa negara lain, hanya koki yang bersertifikat dan sudah mengikuti pelatihan khusus yang boleh menangani ikan ini. Persiapan sendiri dirumah biasanya akan menimbulkan maut.


Fugu disuguhkan selaku sashimi dan chirinabe. Bagian yang paling enak pada fugu yaitu hati namun juga ialah yang paling beracun, dan penghidangan organ ini di jepang sudah tidak boleh pada 1984. Fugu sudah menjadi salah satu sajian paling populer dan menantang dalam kuliner jepang.


Kandungan racun, fugu mengandung jumlah mematikan racun tetrodotoxin pada organnya, khususnya pada hati, ovarium dan kulit. Racun fugu merupakan penghalang aliran sodium, melumpuhkan otot sementara korbannya dalam keadaan sadar. Korban tidak mampu bernapas dan alhasil meninggal dari asphyxiation. Tidak ada antidot yang dimengerti, perawatan tolok ukur untuk membantu korban ialah menolong metode respirasi dan sirkulasi sampai racun dimetabolisasi dan dikeluarkan oleh tubuh korban.


Kemajuan dalam observasi dan budidaya telah memungkin petambak untuk memproduksi fugu secara massal. Para peneliti menduga bahwa tetrodotoxin pada fugu berasal dari memakan hewan lain yang mengandung kuman tetrodotoxin-laden dan bahwa ikan ini telah menyebarkan kekebalan dalam tubuhnya seiring waktu. Kini banyak petambak memproduksi fugu “bebas racun” dengan menjauhkan fugu dari basil tersebut. Usuki, suatu kota di prefektur oita sudah diketahui dalam penjualan fugu yang bebas dari racun.


5. Dubuk atau Hiena



Dubuk (Crocuta crocuta) atau hiena ialah mamalia karnivora dari suku hyaenidae, yang jumlahnya terbanyak diantara spesies yang sekerabat dengannya. Meskipun daerah persebaran spesies ini selama era prasejarah mencakup eurasia dari eropa atlantik hingga cina, sekarang mereka cuma teradapat di seluruh afrika di sebelah selatan sahara kecuali lembah kongo. Dubuk atau hiena hidup di sebuah komunitas matriarkal yang di sebut klan, yang terdiri hingga 80 individu.


Meskipun seringkali dianggap sebagai binatang pemakan bangkai yang penakut, sebagian besar dubuk atau hiena menerima makanan dengan cara berburu hewan ungulata berukuran sedang, dan kerap kali berselisih dengan singa tentang persoalan masakan dan daerah kekuasaan. Mereka termasuk yang tercerdas diantara hewan karnivora yang lain, dengan observasi yang mengindikasikan tingkat kecerdasan sosial mereka setara dengan spesies primata.


6. Buaya muara



Buaya muara, buaya bakatak atau buaya air asin ( Crocodylus porosus ) yaitu jenis buaya paling besar di dunia. Dinamai demikian alasannya adalah buaya ini hidup di sungai sungai dan didekat bahari ( muara ). Dalam bahasa inggris dikenal dengan nama saltwater crocodile, indo-australian crocodile, dan man eater crocodile. Nama umunya, man eater ialah pemakan insan karena buaya ini sering memangsa insan dan babi yang memasuki wilayahnya. Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan peraian pantai di kawasan tropis asia selatan, asia tenggara dan australia.


Buaya muara sangat berbahaya bagi manusia. Mereka ialah buaya pemangsa insan sejati, mirip buaya nil, buaya ini sering menyerang manusia yang memasuki daerahnya. Di australia tercatat ada2 serangan buaya kepada insan setiap tahunnya. Serangan buaya terhadap manusia juga dilaporkan dari kalimantan, sumatera, india timur, andaman, dan myanmar.


Panjang badan buaya ini (tergolong ekor) lazimnya antara 4,5 hingga 5,5 meter, tetapi bisa mencapai lebih dari 6 meter. Bobotnya bisa mencapai lebih dari 1000kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan tak memiliki sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal selaku buaya yang lebih besar dari buaya nil ( Crocodylus niloticus ) dan alligator amerika ( alligator mississipiensis). Penyebaran buaya ini juga termasuk yang paling luas di dunia.


Buaya ini aktif pada siang dan malam hari, buaya ini memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya. Mangsanya yaitu ikan, ampibi, reptilia, burung, dan mamalia ( termasuk mamalia besar). Buaya ini salah satu dari buaya-buaya yang berbahaya bagi insan. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bila kedalaman air melampaui panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama panjang dengan tubuhnya. Buaya muara juga selaku jenis buaya terganas di dunia.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel