Dibudidayakan Dengan Sistem Green House, Melon Di Blitar Tembus Luar Negeri
BLITAR, -Bercocok tanam dengan sistem green house, petani melon di Desa/Kecamatan Wates Kabupaten Blitar mampu menciptakan buah melon yang bermutu super dan bahkan berhasil mengekspor melon hasil pertaniannya ke luar negeri.
Green house sendiri yang dibuat dari dari materi kaca atau plastik tebal yang menutupi seluruh permukaan bangunan, baik atap atau dindingnya. Di dalamnya dilengkapi pengatur suhu dan distribusi air.
Tujuannya untuk membentuk suatu kondisi yang ideal saat bertani tanpa perlu bergantung pada lokasi, iklim dan cuaca serta keadaan lingkungan yang lain.
Petani melon yang berhasil dengan bercocok tanam sistem green house ini Eko (46), warga Desa Wates/Wates, Kabupaten Blitar.
Dia mengaku, tata cara green house dipraktekkan alasannya lahannya dia kering dan susah menerima air.
Dia risikonya mengunakan penanaman melon dengan cara green house. Dengan cara itu lah Eko bisa menerima keuntungan yang mengagumkan.
“Saya menanam melon sebanyak 600 pohon. Penanaman melon tersebut dengan luas lahan kurang lebih sekitar 10 x 40 meter,” ungkap Eko, Minggu (15/11/2020).
Eko menyampaikan, penduduk Wates sini banyak yang menanam dengan tata cara green house, alasannya mutu melon lebih tinggi yang bermuara pada harga yang lebih tingg pula.
Lebih-lebih menanam dengan tata cara green house lebih efektif dan tidak kenal musim.
“Jadi meski di daerah lain petani melon menjerit sebab hasil panen rusak terkena cuaca buruk, kami tidak terpengaruh. Pasalnya kita pasang pengaman biar tidak diserang lalat buah,” katanya
Hingga sekarang, melon hasil petani di Wates Blitar sudah menembus selain di di tempat Blitar dan Jawa Timur, juga pasar ibu kota. Selain itu juga telah diekspor ke Singapura.
“Dalam sekali panen. Petani di Wates mampu mengahasilkan rata-rata di atas 1 ton. Panennya setiap tiga bulan sekali. Petani bisa mengantongi uang di atas 10 juta rupiah setiap panen,” pungkasnya