-->

Gerhana Bulan, Warga Di Jombang Ini Gelar Tradisi Liwetan, Minta Bumil Selamat

JOMBANG, -Gerhana bulan total yang terjadi sebagian besar negara juga dinikmati di hampir seluruh wailayah Indonesia, tak terkecuali di Pulau Jawa.


Atas fenomena langka ini, sebagian penduduk yang masih memegang tradisi, menggelar bancakan. Utamanya bagi mereka yang mempunyai keluarga perempuan yang sedang hamil atau ibu hamil (bumil).


Salah satunya dilaksanakan oleh keluarga Kepala Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang, Warsubi. Keluarga pebisnis olahan daging ayam ini menggelar liwetan di Masjid As-Sami’ desa lokal.


Liwetan ini dikerjakan untuk mengirim doa untuk keselamatan putrinya, Okta Dela yang saat ini tengah mengandung anak pertamanya. Harapannya, janin yang sedang dikandung itu selamat sampai sang jabang bayi lahir ke dunia.


Tradisi liwetan inipun semakin semarak, alasannya ada puluhan warga yang datang dalam bancakan itu. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, setiap warga yang tiba diwajibkan menggunakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu.


Sebelum liwetan, apalagi dahulu mereka melaksanakan ibadah salat maghrib dan dilanjutkan dengan salat gerhana terlebih dulu.


“Ini selaku rasa syukur kehamilan kandidat cucu pertama kali, sehinga kami menggelar bancaaan, cita-cita cucu pertama ini lahir selamat,” ujar Warsubi, Rabu (26/5/2021) malam.


Berdasarkan pantauan, beberapa menu kuliner khas liwetan ini dilengkapi dengan bumbu urap-urap, sayur keluwih dan tahu tempe momoh lengkap dengan lauk daging ayam dan telur.


Warga yang hadirpum nampak menikmati bancakan ini. Usai didoakan, mereka lalu memakan hidangan liwetan yang telah ditata diatas lembaran daun pisang itu secara berjajar.


Warga berharap, adanya gerhana bulan ini menjinjing efek aktual terhadap wabah pandemi covid-19 yang telah berlangsung selama satu tahun lebih ini.


“Kami memanjatkan doa juga biar wabah covid-19 secepatnya sirna dari bumi pertiwi,” pungkasnya.


Seperti dikenali gerhana bulan di Indonesia terjadi dari arah timur-tenggara (sampai tenggara untuk Indonesia bab timur). Warga mampu menyaksikannya sekalipun tanpa pinjaman alat optik.


Adapun puncak gerhana Bulan total ini terjadi pukul 18.13.30 WIB/19.13.30 Wita/20.13.20 WIT.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel