Sunali, Perajin Kapal Zaman Modern Hingga Kuno Di Mojokerto
MOJOKERTO, – Di salah satu rumah Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terdapat tumpukan kayu dan beberapa perlengkapan pertukangan.
Saat masuk kedalam, terlihat sejumlah miniatur kapal ada di atas meja dan lainya sedang dalam proses pengerjaan.
Rumah itu milik Sunali (42) yang sehari-harinya bekerja selaku perajin miniatur kapal pesiar, mulai kapal zaman modern hingga zaman kuno.
Sunali tak sendiri, beliau dibantu dengan istrinya, Nanik Zulaikha (42) dalam proses pengerjaanya.
Setiap harinya mereka membuat miniatur kapal pesiar dari kayu Mahoni yang didatangkan lansung dari tempat Surabaya. Kayu dibuat menjadi badan kapal, dihaluskan, dan dipoles dengan menggunkan cat.
Agar miniatur kapal nampak seperti aslinya, diberikan pernak-pernik-ornamen diatasnya. Antara lain, Pagar, layar, dan pernak-pernik lainya.
Ragam kapal yang dibuat Sunali bermacam-macam dengan variasi ukuran, adalah, Phinisi, KRI Dewa Ruci, Kapal Majapahit, Bima Sakti, dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan untuk ukurannya mulai dari 40 sampai 100 sentimer.
Pria kelaharin Kesamben Jombang ini menuturkan, membandrol harga dari miniatur kapal yang dia buat tergantung ukurannya.
“Paling kecil Rp 40 ribu dan yang paling besar sampai Rp 1 jutaan,” katanya ketika berbincang dengan , Senin (08/03/2021).
Dikatakannya, pemesan buah tangannya itu dipesan dari aneka macam kawasan. Bahkan sampai luar jawa.
“Kebanyakan yang pesan kesini langsung. Pemesannya dari Makasar, Bandung, Tanggerang, Jogja, dan Surabaya,” ujar Sunali.
Ia menerangkan, pengantaran ke banyak sekali tempat itu ke galeri-galeri yang kebanyakan pembeliny adalah turis lokal maupun manca negara.
“Biasanya geleri-galeri itu banyak dibeli oleh wisatawan untuk buah tangan,” tandasnya.
Sebelum Covid-19 omzet penjualannya meraih Rp. 10 juta perbulan. Namun, ketika ini menurun drastis.
“Kalau kini sebulan mampu Rp 1 juta telah bersyukur,” paparnya.